Adu Kekuatan dengan Taliban di Afghanistan, Ini Kiprah Kelompok Militan ISIS-K

Kelompok militan ISIS-K mulai menunjukkan kekuatannya di Afghanistan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 27 Agu 2021, 21:19 WIB
(ilustrasi) Tentara Afghanistan saat melaksanakan operasi militer melawan ISIS di Provinsi Nangarhar, Afghanistan pada 2016 (sumber: Sputnik News Agency)

Liputan6.com, Jakarta -  ISIS-K atau lebih tepatnya, ISIS Provinsi Khorasan (ISKP) - adalah afiliasi regional ISIS yang aktif di Afghanistan dan Pakistan.

Ini adalah kelompok yang paling ekstrem dan keras dari semua kelompok militan di Afghanistan.

Mengutip BBC, Jumat (27/8/2021), kelompok itu didirikan pada Januari 2015 pada puncak kekuasaan ISIS di Irak dan Suriah, sebelum kekhalifahan yang dideklarasikan sendiri dikalahkan dan dibongkar oleh koalisi pimpinan AS.

Kelompok ini merekrut dari kedua ekstremis Afghanistan dan Pakistan, terutama membelot anggota Taliban Afghanistan yang tidak melihat organisasi mereka sendiri sebagai cukup ekstrem.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kelompok Paling Ekstrem

Ilustrasi ISIS (Liputan6.com/Abdillah)

ISIS-K telah dianggap bertanggung jawab atas beberapa kekejaman terburuk dalam beberapa tahun terakhir, seperti menargetkan sekolah perempuan, rumah sakit dan bahkan bangsal bersalin di mana mereka dilaporkan menembak mati wanita hamil dan perawat.

Berbeda dengan Taliban, yang kepentingannya terbatas pada Afghanistan, ISIS-K adalah bagian dari jaringan ISIS global yang berupaya melakukan serangan terhadap target barat, internasional, dan kemanusiaan di mana pun mereka dapat menjangkaunya.

ISIS-K berbasis di provinsi timur Nangarhar, dekat dengan rute penyelundupan narkoba dan manusia dalam jalur masuk dan keluar dari Pakistan.

Pada puncaknya, kelompok itu berjumlah sekitar 3.000 orang - tetapi telah mengalami korban yang signifikan dalam bentrokan dengan pasukan keamanan AS dan Afghanistan, dan juga dengan Taliban.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya