Liputan6.com, Jakarta Google dan Microsoft mengumumkan investasi sebesar US$ 30 miliar untuk meningkatkan keamanan siber Amerika Serikat (AS) selama lima tahun ke depan.
Hal itu disampaikan Google dan Microsoft usai pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden bersama para pimpinan dari raksasa teknologi di negeri Paman Sam pada Rabu (25/8/2021) waktu setempat.
Baca Juga
Advertisement
Pertemuan tersebut diselenggarakan untuk mendiskusikan keamanan siber di AS, membahas serangan yang terjadi baru-baru ini, serta bagaimana mempertahankan sistem digital dengan lebih baik.
Dikutip dari New York Post, beberapa perwakilan raksasa teknologi yang bertemu Biden antara lain Andy Jassy dari Amazon, Sundar Pichai dari Google, Tim Cook dari Apple, dan Jamie Dimon dari JP Morgan Chase.
Terdapat juga CEO Microsoft Satya Nadella, Arvind Krishna dari IBM, dan Tom Fanning, CEO Southern Co, dalam pertemuan yang dilakukan di Gedung Putih tersebut.
"Pemerintah federal tidak bisa menghadapi tantangan ini sendiri," kata Biden kepada para perwakilan perusahaan itu. "Kita punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Miliaran Dolar dari Google dan Microsoft
Mengutip Engadget, Google menjanjikan US$ 10 miliar untuk keamanan siber, sementara Microsoft menggelontorkan hingga US$ 20 miliar.
CEO Microsoft Satya Nadella mengungkapkan di Twitter bahwa US$ 150 juta dari uang itu, akan digunakan untuk memperluas jaringan pelatihan dan membantu lembaga pemerintah AS meningkatkan sistem keamanan digital.
Sementara, Google akan fokus pada perluasan model keamanan zero-trust, mengamankan rantai pasokan perangkat lunak, membangun keamanan open-source, dan menawarkan lebih banyak peluang pelatihan kepada warga AS.
Secara khusus, Google mengatakan akan membantu 100 ribu orang Amerika selama tiga tahun ke depan, untuk mendapatkan Google Career Certificates di bidang keamanan siber.
Advertisement
Diskusi Soal Keamanan Siber
Apple juga akan membuat protokol rantai pasokan baru yang tersebar luas atas nama keamanan yang lebih ketat dan Amazon akan menawarkan pelatihan keamanan siber internal kepada publik tanpa biaya.
Organisasi lain, termasuk IBM, Girls Who Code dan Code.org, berencana memperluas pertahanan keamanan siber di seluruh pemerintah, masyarakat, dan industri.
Pertemuan raksasa teknologi dengan Joe Biden itu sendiri berlangsung secara tertutup. Tak hanya dari industri teknologi, perwakilan dari industri asuransi pun juga diundang.
Adapun, topik pembicaraan mencakup ransomware, infrastruktur penting, keamanan supply chain, pendidikan, keamanan siber, serta kebijakan pelanggaran data.
(Dio/Isk)
Infografis Kejahatan Siber
Advertisement