Liputan6.com, Belgia - Kebun binatang Antwepen di Belgia, melarang seorang wanita berkunjung karena memiliki "hubungan" dengan seekor simpanse yang membuatnya kesulitan untuk bersosial dengan simpanse lainnya.
Melansir dari World of Buzz, Jumat (27/8/2021), Adie Timmermans rutin mengunjungi simpanse jantan, Chita (38) setiap minggu selama 4 tahun. Sejak itu, Timmermans mengklaim bahwa mereka memiliki hubungan setelah dia dan simpanse menjalin ikatan yang kuat satu sama lain.
Baca Juga
Advertisement
Namun, hubungan tersebut membuat Chita dikucilkan oleh simpanse lain di kandang. Kondisi tersebut yang membuat pihak kebun binatang melarang Timmermans bertemu dengan simpanse itu lagi.
“Saya mencintai hewan itu dan dia mencintai saya. Saya tidak punya apa-apa lagi. Mengapa mereka ingin mengambilnya,” kata Timmermans.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simpanse itu sebelumnya hewan peliharaan seseorang
Layaknya hubungan asmara, Timmermans tampak menunjukkan rasa sayangnya dengan memberikan ciuman kepada Chita melalui kaca kandangnya.
“Kami berselingkuh, saya hanya akan mengatakannya. Puluhan pengunjung lainnya diizinkan untuk melakukan kontak, tapi mengapa saya tidak?” ungkapnya.
Sarah Lafaut, kurator di Kebun Binatang Antwerpen menceritakan bahwa Chita sebelumnya adalah hewan peliharaan seseorang.
“Tentu kami senang ketika pengunjung kami merasa begitu terlibat dengan hewan, tapi kesejahteraan hewan diutamakan di sini,” kata Sarah.
Advertisement
Kebun binatang ingin simpanse itu bahagia
Chita dibawa ke kebun binatang 30 tahun lalu karena dia adalah hewan peliharaan pada saat itu.
“Sikapnya tidak terkendali. Dia mempelajari perilaku simpanse dari kami, tapi minat pada manusia tetap ada,” ucap Sarah.
Ternyata fokus Chita pada manusia menyebabkan dia kesulitan bersosial, bahkan simpanse lain kurang menghormatinya.
“Hewan yang terlalu fokus pada manusia kurang dihormati oleh teman-temannya. Kami ingin Chita menjadi simpanse seperti yang lain. Di luar jam berkunjung di kebun binatang, ia harus mengatur 15 jam sehari dalam kelompoknya. Kami ingin memberinya kesempatan untuk sebahagia mungkin,” lanjutnya.
“Ketika Chita selalu sibuk dengan pengunjung, monyet-monyet lain mengabaikannya dan tidak menganggapnya bagian dari kelompok, padahal itu penting. Dia kemudian duduk sendiri di luar jam berkunjung,” kata pihak kebun binatang kepada Timmermans.