Liputan6.com, Kabul - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (26/8) mengutuk "serangan teroris yang menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil" di dekat bandara di ibu kota Afghanistan, Kabul.
Advertisement
"Insiden ini menggarisbawahi ketidakstabilan situasi di lapangan di Afghanistan, tetapi juga memperkuat tekad kami karena kami terus memberikan bantuan mendesak di seluruh negeri untuk mendukung rakyat Afghanistan," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan, seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Jumat (27/8/2021),
Dia mengatakan bahwa sejauh ini tidak staf PBB yang menjadi korban.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kecaman Joe Biden
Presiden Joe Biden bersumpah untuk memburu mereka yang berada di balik pemboman bunuh diri yang menewaskan 12 tentara Amerika dalam kerugian terburuk bagi Pentagon di Afghanistan sejak 2011.
"Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar apa yang Anda lakukan," kata Biden dalam pidato dari Gedung Putih di mana dia mengatakan evakuasi akan berlanjut hingga 31 Agustus.
"Kami tidak akan dihalangi oleh teroris. Kami tidak akan membiarkan mereka menghentikan misi kami. Kami akan melanjutkan evakuasi" orang-orang yang rentan, katanya.
Biden juga mengatakan bahwa masih ada waktu selama beberapa hari untuk menyelesaikan proses evakuasi.
Advertisement