Liputan6.com, Jakarta - Juni lalu, YouTube mengumumkan akan membawa kemampuan Picture-in-Picture pada iOS. Fitur yang banyak dinanti oleh pengguna iOS ini tampaknya telah tersedia.
Meski begitu, fitur Picture-in-Picture hanya hadir dalam waktu terbatas bagi pengguna YouTube Premium. Bagaimana cara mencobanya?
Baca Juga
Advertisement
Mengutip The Verge, Senin (28/8/2021), jika kamu adalah pelanggan YouTube yang menggunakan perangkat iPhone atau iPad, kamu bisa membuka web browser dan masuk ke www.youtube.com/new.
Lalu, kamu bisa gulirkan layar ke bawah (scroll down) untuk menemukan "Picture-in-Picture on iOS" dan mengklik "Try it out" atau "Aktifkan". Pengguna akan diminta untuk masuk ke akun.
Kemudian, saat menonton YouTube, pengguna bisa keluar dari aplikasi menggunakan tombol Home atau geser ke atas. Pengguna pun bisa menikmati Picture-in-Picture YouTube meski sedang membuka aplikasi lain.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hanya Tersedia hingga 31 Oktober 2021?
Selanjutnya disebutkan pula, mengunci layar iPhone saat sedang menonton YouTube dengan Picture-in-Picture akan menjeda video. Pengguna bisa kembali melanjutkan tontonan melalui kontrol media pada lockscreen.
Sejumlah pengguna perangkat iOS yang berlangganan YouTube Premium sudah bisa mencoba fitur Picture-in-Picture di iPad dan iPhone. Namun, ada pula yang mengaku belum bisa menjajalnya. Ada yang menyelesaikan masalah dengan menghapus aplikasi YouTube kemudian memasangnya kembali.
YouTube mengatakan, fitur Picture-in-Picture untuk pelanggan Premium akan tersedia hingga 31 Oktober. Saat ini tidak diketahui apa yang bakal terjadi setelah tanggal tersebut.
Mungkin saja YouTube akan menghadirkan fitur Picture-in-Picture seperti yang dijanjikan pada semua pengguna, bukan hanya mereka yang berlangganan Premium.
Advertisement
YouTube Hapus 1 Juta Video Misinformasi Covid-19
Sebelumnya, YouTube melaporkan telah menghapus satu juta video karena dianggap menampilkan misinformasi Covid-19 yang membahayakan sejak 2020.
"Misinformasi telah berpindah dari marginal ke mainstream," kata Chief Product Officer Youtube Neal Mahon dalam blog-nya, dilansir dari Engadget, Jumat (27/8/2021).
Tidak lagi terbatas pada dunia tertutup dari para penyangkal Holocaust atau kebenaran 9-11, sekarang meluas ke setiap aspek masyarakat, terkadang merobek komunitas dengan kecepatan tinggi," ujarnya.
Meski begitu, para eksekutif YouTube juga berpendapat bahwa "konten buruk" hanya menyumbang sebagian kecil dari keseluruhan konten di platform berbagi video tersebut.
(Tin/Ysl)