Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa penggunaan aplikasi PeduliLindungi harus diperluas. Penggunaan aplikasi ini dinilai akan semakin memperkuat protokol kesehatan (prokes) yang telah dilakukan.
"Kita harus menjaga prokes, supaya tetap bisa bernavigasi. Oleh karena itu, masalah vaksinasi digenjot habis, Tracing, Testing, Treatment, pakai masker, jaga jarak, kemudian penggunaan aplikasi PeduliLindungi," kata Luhut dlm soft launching pengoperasian KA Bandara YIA pada Jumat (27/8/2021).
Advertisement
Tujuannya agar semua kegiatan bisa berjalan dengan aplikasi PeduliLindungi. Termasuk penggunaannya di Bandara YIA.
"Tujuannya adalah memastikan, misalnya, semua di ruangan ini negatif dan semuanya harus divaksin," sambungnya.
Diungkapkannya, aplikasi PeduliLindungi sudah digunakan oleh hampir 30 juta pengguna. Hingga akhir tahun, ia memperkirakan jumlahnya bisa mencapai ratusan juta.
Penggunaan aplikasi tersebut dinilai akan membuat Indonesia lebih efisien dan efektif, serta membantu mobilitas di tengah pandemi Covid-19. Layanan untuk aplikasi tersebut juga akan terus ditambah.
"Saya mohon kita semua tidak perlu cari salah benar mana, tapi kita ikuti saja. Karena pemerintah mencari jalan terbaik untuk menghindarkan rakyatnya dari Covid-19," jelasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aplikasi PeduliLindungi Diunduh 31 Juta Pengguna
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate mengungkapkan, hingga 24 Agustus 2021, sudah ada 31 juta pengguna yang mengunduh aplikasi PeduliLindungi.
Johnny mengatakan, dalam aplikasi yang dibuat untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia itu, terdapat berbagai informasi seperti tahap pendaftaran vaksinasi.
Mengutip siaran pers di laman Kominfo, Jumat (27/8/2021), Johnny juga mengatakan aplikasi tersebut bisa dalam skrining di area publik seperti bandara.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Google Play Store dan Apple iOS sehingga penduduk Indonesia bisa menggunakan aplikasi ini dengan mudah dan tidak dipungut biaya," katanya.
Advertisement