Perdana, PGN Salurkan Gas Bumi ke Pertamina RU IV Balongan

PGN selaku Subholding Gas dalam menghadirkan energi baik gas bumi dalam mendukung pemenuhan kebutuhan gas untuk sektor Kilang.

oleh Arief Rahman H diperbarui 27 Agu 2021, 20:00 WIB
Tampak kilang VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat, (14/1). Pengolahan minyak mentah 125.000 barel per hari dan BBM hasil produksinya 100 persen dipasok untuk memenuhi kebutuhan BBM di Jakarta dan sekitarnya. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (PGN), sebagai subholding gas Pertamina, perdana menyalurkan gas bumi (Gas In) ke Pertamina RU IV Balongan. Hal itu diawali dengan ditandai pembukaan penyaluran gas pada Metering Station Gas di Pertamina Balongan, Jumat (27/8/2021).

PGN dan PT Kilang Pertamina Internasional telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas untuk Refinery Unit VI Balongan pada 30 Juli 2021 lalu. Dengan volume penyaluran gas sebesar 10 BBTUD dan selanjutnya meningkat menjadi 27 BBTUD mulai November 2021. Adapun untuk volume penyaluran pada tahun 2022-2023 sebesar 30 BBTUD.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan menyatakan bahwa langkah ini menjadi wujud komitmen PGN selaku Subholding Gas dalam menghadirkan energi baik gas bumi dalam mendukung pemenuhan kebutuhan gas untuk sektor Kilang.

Selain itu, juga sebagai sinergi dalam lingkup Pertamina Group, khususnya melalui Sub Holding Refinery & Petrochemical.

“Subholding Gas tengah menjalankan program gasifikasi Kilang Pertamina, salah satunya di di RU VI Balongan. Hal ini merupakan bentuk milestone positif pasca transformasi Holding Migas,” jelas Heru, dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (27/8/2021).

Pemanfaatan gas bumi untuk RU Balongan juga memberikan nilai tambah untuk meningkatkan utilisasi gas bumi, efisiensi biaya operasi di Kilang Pertamina karena mengurangi pemakaian energi lain sebagai bahan bakar di kilang Balongan dan pemanfaatan energi berbasis gas yang lebih ramah lingkungan.

“Guna pemenuhan kebutuhan gas RU Balongan untuk peningkatan produksi hingga kapasitas maksimal kilang, PGN akan terus mendukung pemenuhan kebutuhan gas bumi dalam jangka panjang sebagaimana direncanakan dalam RJPP PGN dan sejalan dengan program transisi energi yang sedang berjalan,” katanya.

 


Nilai Ekonomis Tinggi

Tabung - tabung kilang VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat, (14/1). RU VI Balongan merupakan tumpuan produksi BBM jenis Pertamax Series milik PT. Pertamina (Persero). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Sebagai Kilang yang relatif baru dan telah menerapkan teknologi terkini, Pertamina RU VI Balongan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

RU VI Balongan mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia.

Dengan produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene, RU VI Balongan mempunyai kontribusi yang besar, baik bagi PT Pertamina maupun bagi negara.

“Merupakan kontribusi strategis bagi PGN sebagai Subholding Gas dalam rangka menjaga ketahanan dan keamanan energi dalam negeri. Kami berharap, ketahanan energi dapat sustain sehingga akan menumbuhkan perekonomian nasional,” pungkas Heru.

Informasi, Beroperasi sejak tahun 1994 dan berlokasi di Indramayu, Jawa Barat sekitar 200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya