Suplai Plasma Konvalesen Rendah, Tak Banyak Pendonor Lolos Skrining

Kendala suplai plasma konvalesen rendah, salah satunya tidak banyak kandidat pendonor yang lolos skrining.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 27 Agu 2021, 20:43 WIB
Pasien sembuh COVID-19 mendonorkan plasma darahnya di Unit Donor Darah (UDD) PMI DKI Jakarta, Rabu (23/6/2021). PMI DKI Jakarta mengajak para penyintas yang sembuh mendonorkan plasma darah konvalesen untuk membantu pasien COVID-19 yang dalam perawatan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Terjadinya kendala suplai plasma konvalesen rendah, salah satunya tidak banyak kandidat pendonor yang lolos skrining. Tak ayal, ketersediaan plasma konvalesen tidak sebanding dengan permintaan.

"Kandidat pendonor yang bersedia mendonor pun hanya sebagian saja yang dinyatakan lolos skrining dan uji sampling sebagai pendonor," terang Koordinator Lapangan Wilayah Jabodetabek ExCov Community IGN Indra melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Jumat (27/8/2021).

"Ini yang membuat suplai dan ketersediaan plasma konvalesen rendah dan sangat tidak sebanding dengan permintaan, terutama di masa kritis dan puncak pandemi."

Akibat tidak mencukupinya plasma konvalesen, menurut Indra, pihak keluarga pasien COVID-19 yang membutuhkan kesulitan mendapatkan donor. Para penyintas diimbau untuk berkontribusi membantu sesama dengan jalan menyumbangkan plasma konvalesen.

"Masih banyak penyintas yang belum tahu bahwa mereka masih bisa berkontribusi buat sesama setelah sembuh lewat donor plasma konvalesen," imbuh Indra.

"Sebagian penyintas yang sudah tahu tentang plasma konvalesen ini masih enggan atau takut keluar rumah di masa pandemi atau terhalang oleh kesibukan dan rutinitas."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Berkontribusi Donorkan Plasma Konvalesen

Petugas mencatat nama pasien sembuh COVID-19 yang mendonorkan plasma darah atau plasma konvalesennya di Unit Donor Darah (UDD) PMI DKI Jakarta, Rabu (23/6/2021). PMI DKI Jakarta menyatakan ketersediaan stok plasma konvalesen di DKI kosong. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pemerintah terus mendorong kolaborasi aktif semua pihak, khususnya masyarakat luas dalam upaya penanganan pandemi COVID-19. Salah satunya, berpartisipasi dan saling membantu donor plasma konvalesen bagi pasien COVID-19 yang membutuhkan.

Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G Plate menyatakan, gotong royong selalu menjadi kunci utama untuk mengantarkan bangsa Indonesia keluar dari berbagai situasi sulit.

"Gotong royong dan saling bahu membahu dalam membantu sesama merupakan modal sosial kuat yang dimiliki bangsa Indonesia. Di situasi seperti inilah semangat gotong royong kian dibutuhkan," katanya.

"salah salah satu bentuk nyata yang bisa dilakukan masyarakat adalah berkontribusi melalui donor plasma konvalesen."

Saat ini, banyak masyarakat yang kesulitan mencari donor plasma darah konvalesen. Sejalan dengan itu, banyak masyarakat yang harus menunggu lama untuk mendapatkan donor plasma konvalesen.

Bahkan hingga harus menyampaikan permintaan di media sosial untuk mencari pertolongan. Melihat kondisi tersebut, Plate mengapresiasi berbagai inisiatif masyarakat dan tenaga medis dalam memberikan donor plasma konvalesen kepada para pasien COVID-19.


Infografis 6 Kriteria Penyintas Covid-19 Donor Plasma Konvalesen

Infografis 6 Kriteria Penyintas Covid-19 Donor Plasma Konvalesen. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya