Pemkot Tangerang Bakal Berhati-hati Lakukan Pembelajaran Tatap Muka

Kendati demikian, secara perlahan-lahan dirinya sudah meminta Dinas Pendidikan untuk menyiapkan skema sekolah tatap muka.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 28 Agu 2021, 10:08 WIB
Guru mengajar tatap muka di SDIT Nurul Amal, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Senin (16/11/2020). Proses belajar secara tatap muka atau luring ini menggunakan waktu belajar di sekolah yang didasarkan pada zona penerapan wilayah covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Meski sudah diperbolehkan lakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Pemkot Tangerang enggan terburu-buru untuk menerapkan aturan tersebut.

Menurut aturan di Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 sudah bisa menerapkan PTM dengan pembatasan jumlah murid. Sebagaimana diketahui, Kota Tangerang sudah masuk PPKM Level 3 bahkan, sudah masuk ke zona kuning penyebaran Covid-19.

Tapi, Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menegaskan, kalau pihaknya tidak mau buru-buru dalam mengambil keputusan soal pelaksanaan PTM.

"Kita belum bikin target karena kita masih hati-hati sekali. Karena walaupun sudah ada arahan Menteri Pendidikan, kan kita setiap minggu evaluasi nih sama Pak Luhut," kata Arief, Sabtu (28/8/2021).

Kendati demikian, secara perlahan-lahan dirinya sudah meminta Dinas Pendidikan untuk menyiapkan skema sekolah tatap muka. Mulai dari syarat sekolah, sampai fasilitas untuk murid yang masih harus melaksanakan sekolah secara daring.

"Kan syarat-syaratnya misalnya yang sudah vaksin, nah yang tidak vaksin? Mereka tetap mengikuti secara online. Peralatan, perlengkapan disiapkan," papar Arief.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua


Tak Ingin Ada Klaster Baru

Suasana kegiataan vaksinasi Covid-19 massal untuk tenaga pendidik di Teraskota Mall. Tangerang Selatan, Banten, Rabu (28/04/2021). Lebih dari 3000 teanga pengajar ditargetkan mendapatkan vaksinasi. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebab, Arief mengaku tidak ingin ada munculnya klaster baru dari sekolah bila PTM sudah diberlakukan. Namun kabar baiknya, angka vaksinasi Covid-19 untuk pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Tangerang sudah di atas 50 persen.

"Jadi SMP sudah hampir semua kita vaksin, tapi kehadiran yang vaksin sendiri itu kisarannya 60-70 persen yang dateng," kata Arief. (Pramita Tristiawati)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya