Soal Isu Reshuffle Kabinet Usai PAN Merapat ke Koalisi, Ini Kata Jubir Presiden

Kehadiran PAN dalam gerbong koalisi pemerintahan Jokowi memunculkan isu adanya reshuffle kabinet. Apa kata Jubir Presiden?

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Agu 2021, 12:05 WIB
Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rahman (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Jakarta Partai Amanat Nasional (PAN) secara resmi merapat ke koalisi pemerintahan Jokowi. Kehadiran PAN dalam pertemuan Jokowi dengan petinggi partai koalisi menjadi tonggak awal berubahnya haluan partai yang didirikan Amien Rais tersebut.

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman enggan membeberkan apakah dengan merapatnya PAN ke gerbong koalisi akan merombak kursi kabinet Indonesia Maju. Dia menjelaskan saat ini Jokowi tengah fokus menyelesaikan masalah dalam penanganan Covid-19.

"Apakah ini akan bermakna reshuffle? saya hanya mengatakan Presiden Jokowi selalu mengatakan bahwa persoalan hari ini adalah menyelesaikan pandemi Covid-19. Jadi Presiden bersama seluruh menteri dalam Kabinet Indonesia Maju untuk menyelesaikan pandemi Covid-19," kata Fadjroel dalam diskusi virtual, Sabtu(28/8/2021).

Dia juga menjelaskan terkait reshuffle adalah hak prerogatif Jokowi. Dia mengklaim hanya bisa menjelaskan perombakan kabinet setelah Jokowi berbicara terlebih dahulu.

"Tentang reshuffle kabinet itu adalah hak prerogatif beliau. Saya hanya bisa bicara reshuffle setelah Presiden bicara. Jadi beliau bicara dulu baru saya bicara. Walaupun mungkin sesuatunya sudah beredar di mana-mana tapi mungkin saya tidak melanggar SOP saya, yakni Presiden dulu bicara baru saya. Karena saya prajurit dan beliau adalah panglima tertinggi," pungkasnya

Untuk diketahui Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi menegaskan, tidak ada pembahasan perombakan kabinet saat PAN bergabung dengan koalisi. Masuknya PAN, menurut Arwani, untuk mengkonsolidasikan kekuatan pemerintah.

"Di pertemuan tadi (kemarin) tidak ada membahas soal (reshuffle) itu," ujar Arwani kepada wartawan, Kamis (26/8).

Arwani mengatakan, saat ini koalisi pemerintah mengkonsolidasikan kekuatan. Khususnya untuk kerja penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

"Jadi semangat kebersamaan, semangat persatuan menjadi poin penting bagi kita," ujarnya.

 


Perkuatan Kekuatan Politik

Mantan aktivis Fadjroel Rahman meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Senin (21/10/2019). Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menjanjikan bakal mengenalkan para calon menterinya hari ini atau sehari setelah pelantikan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kehadiran PAN dalam koalisi pemerintah dinilai memperkuat kebersamaan kekuatan politik. Yaitu dalam melakukan kerja-kerja politik saat pandemi Covid-19.

"Masuknya kekuatan politik baru atau siapapun itu untuk memperkuat kebersamaan seluruh kekuatan politik atau komponen bangsa di dalam melakukan kerja-kerja di masa pandemi Covid ini dan kerja-kerja pemulihan ekonomi nasional," ujar Arwani.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, kehadiran ketua umum Zulkifli Hasan di Istana saat Presiden Jokowi bertemu pimpinan parpol pro pemerintah, Rabu (25/8) menegaskan arah koalisi partainya.

"Tadi Ketua umum PAN Zulkifli Hasan didampingi Sekjen Eddy Soeparno hadir di Istana, bertemu dengan partai koalisi bersama Presiden Jokowi. Hadir sebagai partai koalisi pendukung pemerintah," kata Viva Yoga.

Dia mengatakan, PAN sejak kepemimpinan Zulkifli Hasan telah menegaskan sebagai partai politik pendukung pemerintah dan ikut sebagai partai koalisi.

Menurut dia, pertemuan para pimpinan parpol tersebut tidak membicarakan terkait komposisi kabinet karena merupakan kewenangan dan hak prerogatif Presiden.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya