Liputan6.com, Balikpapan - Dari tahun ke tahun permasalahan banjir di wilayah Kariangau, Balikpapan Barat tak kunjung tuntas.
Sempitnya aliran air yang menuju sungai Somber menjadi salah satu penyebabnya. Tak ayal ketika wilayah ini diguyur hujan seharian, banjir pun melanda.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya wilayah perumahan di RT 12 dan 13 Kariangau saja yang terendam banjir. Jalur utama Kariangau yang merupakan jalur lintas provinsi pun ikut terputus akibat tergenang air sedalam pinggang orang dewasa.
Akibatnya, kawasan Kariangau yang merupakan kawasan Industri membuat para pekerja terlambat sampai ke perusahaan, lantaran tak berani menerobos genangan air.
Tak hanya motor, kendaraan roda empat pun tak berani menerobos banjir karena takut mogok di tengah genangan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak video pilihan berikut ini:
Penyebab Banjir
Ketua RT 12 Kariangau, Sudarto mengatakan banjir ini sendiri akibat hujan yang mengguyur sejak Jumat (27/8/2021) malam hingga Sabtu (28/8/2021) pagi. Alhasil, sekira pukul 04.30 Wita air pun mulai meluap dan menggenangi kawasan RT 12.
“Dari subuh sudah mulai naik air, dan sekarang semakin dalam motor dan mobil pun tidak bisa melintas,” sebutnya.
Sementara itu, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kariangau, Bejo Pawiro Utomo mengatakan, kurang besarnya aliran drainase menuju sungai Somber memperparah banjir yang terjadi.
“Perlu di lebarkan dan di lurus kan supaya dapat mengatasi debit air yang cukup banyak dan deras. Normalisasi sungai juga harus sampai ke laut,” terang Bejo.
Sejumlah rumah warga pun terdampak akibat bajir yang terjadi, terlebih mereka yang tinggal berdekatan dengan aliran air. “Ada beberapa rumah warga yang terendam banjir, karena memang berdekatan dengan aliran sungai,” kata pria yang juga Ketua RT 13 Kariangau itu.
Advertisement
Perbaikan Sistem Drainase Tak Maksimal
Sementara itu, Lurah Kariangau M Iskandar mengatakan normalisasi aliran air di kawasan tersebut sudah pernah dilakukan, namun hanya sepanjang 500 meter saja.
“Sedangkan yang jadi persoalan di depan Bizhub 52 ada penyempitan, jadi aliran air tidak lancar,” sebutnya.
Diperkirakan panjang aliran air tersebut sekira 2 km. Jika aliran tersebut dilakukan normalisasi dan diperlebar, banjir seperti yang terjadi saat ini tidak mungkin kembali terjadi.
LPM Kariangau Bejo berharap, pemerintah kota serta pihak-pihak terkait dapat segera turun tangan mengatasi permasalahan banjir ini. Karena akibat dari banjir ini membuat lumpuh aktivitas warga.
“Akibat banjir ini segala aktivitas warga jadi terhambat, mau aktivitas ke luar rumah tidak bisa,” pungkasnya.