Liputan6.com, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan hasil prakiraan musim hujan 2021/2022. Berdasarkan analisisnya, BMKG memprediksi musim hujan di wilayah Bandung raya akan datang lebih awal dari biasanya pada tahun ini.
Baca Juga
Advertisement
“Berdasarkan analisis BMKG, prediksi musim hujan akan datang lebih awal dari biasanya pada tahun ini. Wilayah Bandung raya termasuk yang diprediksi memasuki musim hujan lebih awal 1 hingga 2 dasarian. Bersamaan dengan hal tersebut, potensi bencana hidrometeorologi juga diprediksi akan meningkat untuk wilayah Jawa Barat, termasuk wilayah Bandung raya,” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu melalui keterangan tertulis, Sabtu (28/8/2021).
Untuk diketahui, wilayah Bandung raya masih berada di musim kemarau yang akan berlangsung hingga awal Dasarian I September 2021 dan akan memasuki musim peralihan atau pancaroba pada Dasarian II September 2021 hingga awal Dasarian I Oktober 2021.
Kondisi curah hujan musim pancaroba 2021 ini diprediksi akan mengalami peningkatan dari kondisi normalnya, yang juga akan meningkatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di wilayah Bandung raya.
Adapun Bandung raya berada di dalam cekungan Bandung. Cekungan Bandung sendiri dikelilingi oleh banyak gunung-gunung dan bukit dengan elevasi mencapai lebih dari 2.000 meter di atas muka laut.
Kondisi demikian menyebabkan wilayah Bandung raya memiliki potensi bencana hidrometeorologi terkait topografi seperti banjir dan tanah longsor. Selain itu masih ada potensi bencana lainya seperti hujan es dan angin kencang atau puting beliung.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
Januari 2022, Puncak Musim Hujan
Rahayu menuturkan, musim hujan untuk wilayah Bandung raya sendiri diprediksi akan dimulai pada awal Oktober 2021. Sedangkan puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada Januari 2022.
“Sifat musim hujan wilayah Bandung raya diprediksi bersifat Atas Normal (AN). Potensi peningkatan curah hujan yang terjadi diprediksi dapat mencapai antara 20% - 40% lebih tinggi dari kondisi normalnya,” cetus Rahayu.
Kondisi sifat hujan Atas Normal seperti demikian akan memicu peningkatan potensi kejadian bencana hidrometeorologi di wilayah Bandung raya. Potensi kejadian bencana yang mungkin terjadi adalah banjir, banjir bandang, tanah longsor, hujan es, dan angin kencang atau puting beliung.
“Kondisi peningkatan potensi bencana tersebut diprediksi akan mulai terjadi sejak Dasarian II September hingga puncak musim hujan di Januari 2022,” kata Rahayu.
Lebih jauh Rahayu mengatakan, pada Dasarian I September, potensi jumlah hari hujan adalah 6 hari, dengan 20% peluang hujan yang terjadi adalah hujan lebat disertai dengan kilat dan angin kencang. Sehingga akan meningkatkan juga peluang kejadian bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor di wilayah-wilayah dengan topografi yang mendukung untuk terjadinya bencana-bencana tersebut.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi mulai bulan September hingga masuk pada musim hujan pada bulan Oktober. Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perbukitan, sekitar DAS Citarum, dan bahkan perkotaan diharap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kejadian banjir, tanah longsor, hujan es, dan angin kencang.
Advertisement