Untung Segunung Budidaya Lobster Air Tawar di Gunungkidul

Lobster air tawar kini tengah menjadi perbincangan karena potensi ekonomi yang cukup baik namun sedikit yang melakukan budidaya hewan ini. Hal ini lah yang membuat mahasiswa UGM membuat program agar warga Gunungkidul mampu membudidayakan lobster air tawar.

oleh Yanuar H diperbarui 29 Agu 2021, 15:00 WIB
Petani menunjukkan lobster air tawar siap jual di tempat pembudidayaan BFC Mini Farm, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (10/12/2020). Lobster air tawar asal Australia tersebut dijual Rp 60 ribu-Rp 500 ribu untuk memenuhi permintaan rumah makan dalam negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Menambah penghasilan warga Gunungkidul dari segi kuliner, lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) menjadi salah satu pilihannya. Sebab, lobster ini memiliki permintaan pasar yang tinggi namun sedikit yang membudidayakannya.

Lima mahasiswa UGM, Muhammad Rizky Azidtya (SV), Arsita Budi Rizqi (SV), Cindika Wanda Oktaviani (SV), Naufal Mu’afi (Teknik), dan Dito Zhafran Amarrafi (Pertanian) berhasil membudidayakan lobster air tawar di Kalurahan Jetis, Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul. Harapannya Gunungkidul yang terkenal dengan objek wisatanya dapat menjadikan identitas kuliner baru yaitu lobster air tawar sebagai andalan di bidang wisata kuliner.

"Program kami yaitu Capit Berdaya memiliki lima turunan program yaitu Capit Bisa, Capit Cemerlang, Capit Sejahtera, Capit ELok, dan Capit Pantas yang pada intinya meningkatkan kemampuan masyarakat untuk budidaya lobster air tawar secara mandiri, memahami konsep pengelolaan keuangan, pemasaran, dan pengolahan dari lobster air tawar, serta turut menjaga lingkungan dengan menerapkan Reduce, Reuse, dan Recycle,” jelas Azid Kamis 26 Agustus 2021.

Azid mengatakan program ini bertujuan untuk membantu mengembangkan potensi masyarakat Kalurahan Jetis, Saptosari, Gunungkidul untuk membuka usaha mandiri. Mereka ingin masyarakat bisa memanfaatkan potensi wisata yang ada di sepanjang pantai Gunungkidul yang selama ini kurang dilirik yaitu usaha kuliner. 

Azid menjelaskan budidaya lobster air tawar diharapkan dapat menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat Kalurahan Jetis, Gunungkidul. Sebelumnya, banyak masyarakat yang tidak bekerja sehingga tidak punya penghasilan sama sekali. Potensi wisata yang terus berkembang juga meningkatkan permintaan lobster air tawar untuk memenuhi kebutuhan kuliner wisatawan. 

"Melalui program ini, masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai pembudidayaan lobster air tawar, cara pengolahan menjadi berbagai jenis kuliner, dan pengemasannya," terangnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Harga Lobster ir Tawar

Masyarakat juga dibimbing untuk memahami pengelolaan keuangan dan cara pemasaran dari produk berbahan lobster air tawar.  Budidaya lobster air tawar mempunyai prospek yang sangat tinggi karena lobster air tawar merupakan komoditas yang masih jarang dibudidayakan serta cara pembudidayaannya yang relatif mudah bagi pemula sekalipun.

 "Lobster air tawar dapat dipanen dengan berbagai macam ukuran untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan harga yang berkisar antara Rp 150.000,00 - Rp 250.000,00 per kilogram nya. Sementara itu, untuk lobster hasil budidaya akan dijual baik masih hidup maupun olahan sesuai permintaan konsumen," katanya. 

Nantinya lobster hasil budidaya akan dipasarkan ke restoran-restoran di sepanjang pantai Gunungkidul dan membuka banyak lapangan usaha baru bagi masyarakat sekitar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya