Wagub Jakarta Targetkan Seluruh Sekolah Gelar PTM pada Awal 2022

Riza meminta setiap sekolah di DKI Jakarta harus membentuk Satgas Covid-19 sebelum pelaksanaan PTM.

oleh Ika Defianti diperbarui 29 Agu 2021, 16:05 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, baru akan dilakukan terhadap 610 sekolah. Kegiatan tersebut dimulai pada Senin 30 Agustus 2021.

"Di September bisa mencapai 1.500 (sekolah) dan kita targetkan awal tahun Januari seluruh sekolah di DKI Jakarta bisa melaksanakan PTM. Tentu dengan ketentuan prokes yang ketat," kata Riza di Jakarta, Minggu (29/8/2021).

Riza meminta, setiap sekolah harus membentuk Satgas Covid-19 sebelum pelaksanaan PTM. Selain itu dia mengharapkan adanya dukungan para orangtua untuk pengawasan protokol kesehatan anaknya.

"Insyaallah di sekolah ada Satgas yang mengawasi memantau di dalam perjalanan. Butuh pengawasan dari orang tua dari anak-anak itu sendiri harus disiplin," ucap dia.

Pelaksanaan PTM di Jakarta akan diikuti 610 sekolah yang tersebar di lima kota administrasi dan satu kabupaten. Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja menyatakan, rencananya pelaksanaan PTM dilaksanakan hingga akhir tahun.

"Dan ini nanti sampai dengan Desember pelaksanaannya," kata Taga saat dihubungi, Minggu (29/8/2021).

 


PTM hingga akhir tahun

Siswa mengikuti hari pertama uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Pemprov DKI Jakarta mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas di 100 sekolah mulai 7 hingga 29 April 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Taga mengataan, 223 dari 610 sekolah yang akan mengikuti PTM terbatas telah melakukan uji coba sebelumnya yaitu pada April 2021 dan pada Juni 2021.

Sebanyak 372 sekolah telah dinyatakan lolos asesmen 1 dan 2. Namun, saat itu pelaksanaan uji coba PTM ditunda akibat kasus Covid-19 yang tinggi pada Juli 2021.

"Jadi ini yang 610 sekolah ini sudah mengikuti asesmen 1 dan 2 lalu sudah diverifikasi, divalidasi oleh para pengawas, sudah mengikuti pelatihan pendidikan kegiatan merdeka belajar (PPKMB) dan pelatihan intervensi siap belajar," papar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya