Menko PMK: Pemerintah Siapkan Strategi Hadapi Endemi Covid-19

Menko PMK Muhadjir menyebut, tidak ada pilihan lain saat ini selain disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

oleh Mevi Linawati diperbarui 29 Agu 2021, 17:25 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy. (Dok Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan/Kemenko PMK)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebutkan, Pemerintah sedang menyiapkan strategi menghadapi endemi, bila Covid-19 dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama di Indonesia.

"Artinya nanti akan menjadi wabah yang sifatnya sporadis di tempat-tempat tertentu seperti flu, demam berdarah, dan seterusnya," ujar Muhadjir Effendy melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (29/8/2021).

Dikutip dari Antara, Muhadjir menyebut, tidak ada pilihan lain saat ini selain disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, khususnya menjadikan protokol kesehatan sebagai bagian kehidupan sehari-hari terutama memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.

Menurut Muhadjir, pemerintah terus melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlangsung sampai penanganan Covid-19 dianggap terkendali.


Minta Bansos Tepat Sasaran

Menko PMK Muhadjir Effendy mengecek ketersediaan obat antiviral untuk pasien COVID-19 saat mengunjungi RSUD Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (4/8/2021). (Dok Kemenko PMK)

Sementara itu dalam agenda takziah Muhadjir ke makam Bung Karno di Kota Blitar, Jawa Timur pada Minggu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memantau pembagian bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat di daerah setempat.

"Pastikan benar-benar terlaksana dengan baik dan tepat sasaran. Jangan sampai ada masyarakat yang berhak namun tidak memperoleh bantuan," kata dia.

Ia mengakui masih ada masalah dalam pembagian bansos terutama pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Muhadjir mengatakan pemerintah telah membuat jaring pengaman sosial secara berlapis-lapis. Mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako yang diberikan secra rutin. Kemudian, selama pandemi juga diberikan Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD).

"Kalau dirasa belum cukup, untuk kota ada dana dari pemda yaitu refocusing untuk mereka yang belum dicover oleh BST. Kalau belum cukup juga masing-masing pemda diinstruksikan untuk mengalokasikan anggaran dari APBD untuk bansos, ditambah sekarang ada tambahan bantuan dari TNI/Polri," katanya.

Masih dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kota Blitar, Jawa Timur, Menko PMK mengunjungi RSUD Mardiwaluyo Blitar serta mengapresiasi Rumah Isolasi di Kota Blitar yang khusus untuk pasien COVID-19 bergejala ringan dan sedang.

Selain itu, di sela-sela perjalanan Muhadjir juga memberikan bantuan masker dan sembako kepada masyarakat.


5 Strategi Pengendalian Covid-19 Saat Berubah Jadi Endemi

Infografis 5 Strategi Pengendalian Covid-19 Saat Berubah Jadi Endemi. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya