Cerita Penumpang Batik Air dari Aceh Kelaparan Saat Transit Hampir 4 Jam di Bandara Kualanamu

Ratusan penumpang pesawat udara Batik Air asal Aceh yang transit sementara di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatara Utara, kelaparan hampir 4 jam.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Agu 2021, 09:00 WIB
Batik Air (dok.instagram/@batikair/https://www.instagram.com/p/CHg9ERDlYyl/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan penumpang pesawat udara Batik Air asal Aceh yang transit sementara di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatara Utara, kelaparan hampir 4 jam setelah pesawat yang mereka tumpangi mendarat darurat.

"Selama hampir 4 jam kami berada di terminal keberangkatan, tidak ada makanan apa pun yang diberikan, termasuk air minum," kata seorang penumpang bernama Hayatullah Fajri dikutip dari Antara, Senin (30/8/2021).

Sesuai dengan regulasi, kata Hayatullah Fajri, ada perlindungan konsumen, termasuk kompensasi uang tunai, sehingga penumpang tidak merasa rugi.

Menurut dia, seluruh penumpang baru diberikan kudapan (snack) saat akan memasuki ke pesawat di pintu keberangkatan sekitar pukul 15.30 WIB.

Dikatakan pula bahwa nasi diberikan kepada penumpang saat akan masuk pesawat udara di bawah tangga pesawat.

"Kami sangat kecewa dengan kejadian ini. Peristiwa ini sangat merugikan kami sebagai penumpang," katanya menambahkan.

Tidak hanya itu, selama berada di dalam gedung terminal, penjelasan yang diberikan oleh petugas sangat minim.

Hal senada juga diungkapkan Irfan. Menurut dia, saat kondisi kelaparan, para penumpang terpaksa membeli sendiri makanan dan minuman selama berada di dalam gedung terminal di Kualanamu, Sumatera Utara.

Kondisi tersebut, kata dia, benar-benar membuat penumpang kecewa karena mendapatkan pelayanan yang tidak seharusnya.

"Kami berharap persoalan ini agar menjadi perhatian pemerintah sehingga layanan seperti ini tidak lagi dirasakan penumpang lain," kara Irfan.

Sebelumnya, Corporate Communication Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro, mengatakan bahwa pihaknya berupaya meminimalisasi dampak yang timbul agar penerbangan Batik Air lainnya tidak terganggu.

Menurut dia, Batik Air telah menyampaikan informasi sesuai dengan perkembangan terkini, dan sedang mempersiapkan untuk pelayanan kompensasi keterlambatan keberangkatan (delay management) berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Danang mengatakan bahwa Batik Air juga akan mengakomodasi pilihan (opsi) sesuai dengan permintaan tamu penerbangan ID-6897, antara lain perubahan jadwal keberangkatan (reschedule), pengembalian dana dari tiket (refund).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kronologi Pesawat Batik Air dari Aceh Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu

Pesawat Airbus 330-300CEO registrasi PK-LDY Batik Air berada di Batam setelah mendarat dari Wuhan. (Dok Lion Air Group)

Pesawat Batik Air seri Air Bus A-330 mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Pesawat ini mengangkut ratusan penumpang dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar tujuan Jakarta, pada Ahad siang sekira pukul 11.45 WIB 

Manajemen Batik Air angkat suara tentang insiden ini. Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan kronologi pesawat batik air mendarat darurat di Bandara Kualanamu.

"Penerbangan nomor ID-6897 hari ini (29/ 08) rute Banda Aceh melalui tujuan Jakarta melalui Bandar udara Internasional Sultan Iskandar Muda di Aceh Besar, Aceh (BTJ) tujuan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK) telah dijalankan dan dioperasikan menurut standar operasional prosedur (SOP)," jelas dia dalam keterangannya, Minggu (29/8/2021).

Diinformasikan jika pesawat Batik Air penerbangan ID-6897 dioperasikan menggunakan Airbus 330-300 registrasi PK-LEL, dengan jumlah 271 tamu serta 2 awak kokpit dan 9 awak kabin.

Jadwal keberangkatan dari Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda pukul 10.45 WIB (Waktu Indonesia Barat, GMT+ 07) dan diperkirakan tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada 12.50 WIB.

Sesuai SOP, Batik Air telah menjalankan pengecekan pesawat sebelum keberangkatan (pre flight check) oleh awak kokpit (pilot) dan teknisi.

"Hasil pengecekan pada pesawat, bahwa dinyatakan layak terbang dan beroperasi (airworthiness for flight)," tegas dia.

Danang kemudian menjelaskan jika dalam memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan ID-6897, pilot memutuskan untuk untuk melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandar Udara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO).

"Dikarenakan ada indikator pada kokpit yang menunjukkan komponen pada salah satu mesin pesawat perlu dilakukan pengecekan atau pemeriksaan," tegas dia.


Mendarat

Penumpang pesawat (foto: dokumentasi Batik Air)

Danang mengungkapkan jika pesawat udara sudah mendarat normal di Bandar Udara Internasional Kualanamu pukul 11.49 WIB. Setelah pesawat parkir pada tempatnya, seluruh tamu diarahkan menuju ruang tunggu guna mendapatkan informasi lebih lanjut.

Batik Air telah menyampaikan informasi sesuai perkembangan terkini dan sedang mempersiapkan untuk pelayanan kompensasi keterlambatan keberangkatan (delay management) berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Batik Air telah mempersiapkan pesawat pengganti yang sudah berada di Kualanamu untuk melanjutkan menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Pesawat sudah menjalani pengecekan dan dinyatakan layak terbang dan beroperasi.

Batik Air juga akan mengakomodir pilihan (opsi) sesuai permintaan tamu penerbangan ID-6897, antara lain: perubahan jadwal keberangkatan (reschedule), pengembalian dana dari tiket (refund).

Dia mengatakan jika Airbus 330-300 registrasi PK-LEL saat ini masih dilakukan proses pengecekan dan pemeriksaan oleh teknisi. Batik Air dikatakan meminimalisir dampak yang timbul, agar penerbangan Batik Air lainnya tidak terganggu.

"Batik Air senantiasa patuh menjalankan operasional dan layanan penerbangan berdasarkan ketentuan atau peraturan yang berlaku dengan tetap memperhatikan faktor-faktor yang memenuhi aspek keselamatan keamanan serta sebagaimana pedoman protokol kesehatan," dia menandaskan.   

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya