Sosok Dokter yang Jadi Atlet Triathlon Peraih Medali Emas Paralimpiade 2020

Susana Rodriguez yang merupakan seorang dokter sekaligus atlet triathlon asal Spanyol berhasil menyabet emas di Paralimpiade 2020.

oleh Putu Elmira diperbarui 30 Agu 2021, 11:01 WIB
Peraih medali emas Susana Rodriguez dari Spanyol dan pemandunya Sara Loehr berpose dengan medali mereka setelah berkompetisi dalam kategori triathlon putri PTVI selama Paralympic Games Tokyo 2020 di Odaiba Marine Park di Tokyo pada 28 Agustus 2021. (CHARLY TRIBALLEAU / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Atlet triathlon asal Spanyol Susana Rodriguez berhasil mencetak sejarah. Ia memenangkan medali emas Paralimpiade pertama untuk Spanyol dalam event PTV1 yang diadakan di Odaiba Marine Park di Tokyo pada 28 Agustus 2021.

"Dalam dunia olahraga, ini berarti segalanya," kata atlet peraih medali emas ini, seperti dilansir dari Olympics.com, Senin (30/8/2021).

Rodriguez dapat bertanding dengan sangat bagus dan memenangkan kejuaraan dunia. Namun, setiap pertandingan memiliki sejarahnya tersendiri.

"Tidak ada yang sebesar Paralimpiade," lanjut atlet triathlon ini.

Kemenangan Rodriguez jadi bukti pantang menyerah dirinya sebagai atlet. Ia diperkirakan menjadi bagian dari tim Spanyol yang berlaga di Paralimpiade Beijing 2008, namun kemudian diumumkan bahwa ia tak masuk ke dalam tim.

Usai insiden tersebut, ia beristirahat dari dunia olahraga dan menjadi fisioterapis dan dokter. Akhirnya, ia kembali bertanding di Paralimpiade Rio 2016 dan menempati posisi kelima. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kembali dengan Optimisme

Medali perak, emas, dan perunggu Paralimpiade Tokyo 2020 ditampilkan saat Chef de Mission Seminar bersama Komite Paralimpiade Nasional masing-masing negara di Tokyo, Jepang, Selasa (10/9/2019). Medali Paralimpiade dirancang seperti motif kipas Jepang. (Toshifumi Kitamura/AFP)

Tahun lalu, Rodriguez menjadi salah satu tenaga kesehatan di garda terdepan untuk memerangi Covid-19 di Eropa. Mengingat Paralimpiade Tokyo 2020 ditunda ke 2021, ia berkesempatan bertanding di tahun ini.

Ikut ambil bagian di Paralimpiade selalu menjadi mimpinya sejak masih muda. "Sejak saya masih kecil dan saya menyadari saya memiliki disabilitas saya ingin pergi ke Paralimpiade," kata atlet yang lahir dengan albinisme dan gangguan mata parah.

Ia tak dapat menutupi kebahagiaan ketika meraih medali emas di PTV1 triathlon putri. "Hari ini kami (ia dan pemandunya Sara Loehr) menjalankan rencana dengan sempurna," katanya.


Sempat Gagal Berangkat

Kapal penarik memindahkan Simbol Paralimpiade "Three Agitos" yang dipasang di Taman Laut Odaiba, Tokyo pada Jumat (20/8/2021). Paralimpiade Tokyo 2020 berlangsung 24 Agustus hingga 5 September mendatang setelah ditunda setahun akibat pandemi Covid-19. (Yuichi Yamazaki/Pool Photo via AP)

Rodriguez bicara soal kejadian 13 tahun lalu saat tak jadi ikut ambil bagian di Paralimpiade Beijing 2008. Hal tersebut sangat mengganggunya, tetap juga membantunya menemukan kembali jalan untuk terjun ke triathlon.

Setelah fokus, ia mulai mengumpulkan hasil yang baik. Rodriguez mencapai Paralimpiade Rio 2016 dan berada di urutan kelima. Sebelum itu dia sudah berada di posisi ketiga di Kejuaraan Dunia di Edmonton 2014, Chicago 2015 dan peringkat keempat di Rotterdam 2016.

"Saya ke Paralimpiade di Rio dan ada di peringkat kelima dan berjanji pada diri sendiri bahwa saya menginginkan kesempatan baru. Untuk kesempatan itu saya harus bekerja sangat keras untuk menjadi lebih baik di tiga cabang triathlon," katanya.


Infografis David Jacobs Raih Medali Perunggu Paralimpiade Tokyo 2020

Infografis David Jacobs Raih Medali Perunggu Paralimpiade Tokyo 2020 (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya