Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN, Erick Thohir dalam kunjungannya ke Desa Guwa Lor, Kabupaten Cirebon menyempatkan membuat video singkat atau vlog saat diatas motor.
Dalam cuplikan video yang diunggah di akun Instagram miliknya tersebut, ia sempatkan menyapa sekelompok warga dalam perjalanan menuju sawah yang ingin ditinjau.
Advertisement
“Secuplik keseruan hari ini, saat akan melihat implementasi teknologi untuk pertanian di Cirebon,” tulisnya, dikutip Senin (30/8/2021).
Dalam perjalanan di atas motor tersebut, ia sempatkan berbincang dan sesekali bersenda gurau. Ia mengatakan minivlog ini sebagai arsip dokumentasi pribadi.
“Ini sebagai dokumentasi pribadi, setelah selesai biasanya saya lihat lagi supaya ingat,” katanya.
Selanjutnya, ia menuliskan dengan meninjau ulang video yang diambilnya tersebut bisa melihat ulang temuan di lapangan terkait mana sektor yang perlu penanganan cepat.
Sama halnya dengan yang ia temukan di Dewa Guwa Lor, Kabupaten Cirebon ini. Dengan jumlah penduduk sekitar 5600 orang, mayoritas petaninya telah dibantu melalui skema pembiayaan oleh BRI.
“Alhamdulillah BRI telah mengupayakan pembiayaan bagi 80 persen petani melalui sistem koperasi,” katanya.
Menteri Erick tampak ramah kepada sekelompok warga yang menyaksikannya. Dengan seragam khas Kementerian BUMN, Erick menikmati perjalanan menuju sawah yang akan ditinjaunya.
“Paling Seru memang keliling desa naik motor, bisa ketemu langsung sama warga seperti ini,” katanya.
Sesampainya di sawah, ia menyaksikan penggunaan traktor yang sedang dijalankan. Selain itu, ia juga melihat pemanfaatan drone sebagai alat untuk menyiram padi-padi yang akan segera panen tersebut.
“Drone ini lagi menyiram sawah lho, Keren banget ya?” tutup Erick.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Erick Kagumi Nasabah Ultra Mikro
Sebelumnya, dalam agendanya ke Cirebon, Menteri Erick juga menyempatkan menghampiri ibu-ibu kelompok pelaku usaha ultra mikro di Desa Guwa Lor, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Ia menyatakan kekagumannya kepada kelompok yang juga sebagai nasabah ultra mikro PNM itu.
Menteri Erick menyampaikan kekaguman bagi ibu-ibu yang jadi tulang punggung keluarga tersebut dan mau belajar untuk menambah ilmu guna meningkatkan penghasilannya.
Ia mengatakan ada dua hal yang bisa dikagumi dari sosok ibu-ibu tersebut. Pertama, perusahaan BUMN yang dekat dengan sektor pendanaan ekonomi rakyat mampu bekerja sama dengan baik dengan para nasabah.
"Ini sinergi yang kami harapkan. Kedua, usaha keras ibu-ibu pelaku usaha ultra mikro untuk mau belajar sehingga mampu ter-literasi aspek digital dengan baik. Dengan telah memasarkan barang dagangannya secara online, ibu-ibu sudah mulai mengenal platform online," ujar Menteri Erick dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (29/8/2021).
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Erick ditemani oleh Direktur Utama PT PNM, Arief Mulyadi dan Direktur Utama BRI, Sunarso.
Kolaborasi kedua perusahaan BUMN yang melayani pendanaan bagi sektor ekonomi mikro,kecil, dan menengah ini diyakini akan memperbesar perhatian kepada ekonomi masyarakat bawah yang perlu mendapat dukungan untuk bangkit di tengah pandemi.
Menteri Erick menyaksikan kegiatan penyuluhan dan pelatihan nasabah Mekaar (Membina Keluarga Sejahtera) terkait online marketing serta penjualan produk pada marketplace PaDi dan cara membuat display produk yang menarik.
Upaya yang dilakukan PNM dan BRI dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan dipandang Menteri Erick sebagai langkah tepat.
"Upaya perusahaan BUMN seperti PNM dan BRI yang terus memberikan berbagai penyuluhan dan pelatihan terkait online marketing akan menjadi solusi bagi kaum perempuan dalam memutar ekonomi masyarakat kecil di masa pandemi. Hal ini juga akan mendorong dan memotivasi mereka untuk berani menghadapi perubahan di era digitalisasi," katanya.
Informasi, saat ini, di Jawa Barat tercatat lebih dari 7.100 kelompok Mekaar dengan nasabah mencapai 138 ribu orang, dengan total pembiayaan yang telah disalurkan oleh PNM sebesar Rp. 1,22 triliun.
Baca Juga
Advertisement