Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog telah menyalurkan bantuan beras selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebesar 288 ribu ton. Jumlah ini disalurkan sejak pertama kali PPKM Darurat dijalankan pada awal Juli 2021 hingga 27 Agustus 2021.
"Perum Bulog sukses melaksanakan penyaluran bantuan beras PPKM darurat sebesar 288 ribu ton secara cepat waktu," kata Direktur Utama Bulog Budi Waseso, dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Senin (30/8/2021).
Advertisement
Selain itu, Bulog juga telah menyalurkan bantuan sosial lainnya dari Cadangan Beras Pemerintah untuk penanggulangan bencana. Di mana sampai dengan 27 Agustus 2021 mencapai 4.207 ton tersalurkan.
Adapun secara total distribusi dilakukan Perum Bulog pada tahun ini mencapai 292 ribu ton.
Sementara jika melihat bantuan sosial pada 2020, pihaknya mencatat total distibusi mencapai sebesar 544 ribu ton. Jumlah itu terdiri dari beras bantuan presiden (banpres) 82.977 ribu.
Selain itu untuk bantuan sosial 450 ribu ton dan CBP untuk kegiatan penanganan bencana sebesar 11.873 ribu ton.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dirut Bulog Budi Waseso Minta Maaf Soal Bantuan Beras Tak Layak Konsumsi
Sebelumnya, Perum Bulog bekerja keras menjalankan Program Bantuan Beras PPKM untuk 28,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Bulog memastikan memberikan pelayanan maksimal.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, Program Bantuan Beras PPKM adalah tugas yang diberikan negara melalui Kemensos dan Bulog.
"Kami berjuang agar pelaksanannya berjalan baik, lancar, tepat kualitas dan tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (9/8/2021).
"Tidak ada niata dari Perum Bulog sama sekali untuk mengecewakan warga penerima bantuan beras PPKM. Sama sekali tidak pernah terlintas,” tambah dia.
Menyusul insiden yang terjadi di beberapa daerah mengenai adanya warga yang sempat menerima beras tidak layak konsumsi. Bulog sudah merespons dengan cepat dan menetapkan langkah-langkah penyelesaian dengan menarik dan menggantinya dengan beras berkualitas baik sesegera mungkin.
Advertisement