Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan investasi di luar Jawa semakin membuat para investor dalam dan luar negeri tertarik.
Tidak bisa dipungkiri, kata Bahlil, bahwa pembangunan infrastruktur Indonesia di luar Jawa semakin membaik.
Advertisement
“Yang menarik adalah realisasi di luar Pulau Jawa semakin membuat investor dari dalam maupun luar negeri semakin tertarik, kenapa? karena memang tidak bisa dipungkiri dari pemerintahan dulu dan sekarang, pembangunan infrastruktur kita di luar pulau Jawa semakin membaik,” kata Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (30/8/2021).
Oleh karena itu, sebagai upaya mendorong iklim investasi di Indonesia semakin baik, maka pihaknya memberikan insentif lebih kepada perusahaan-perusahaan yang membangun industri di luar pulau Jawa.
“Kami mempunyai strategi memberikan insentif lebih kepada perusahaan-perusahan yang membangun hilirisasi dan industri di luar Pulau Jawa. Sebagai bagian dari kehadiran Pemerintah untuk meningkatkan Break Even Point nya bisa tercapai,” ujarnya.
Lebih lanjut Bahlil menjelaskan, realisasi investasi Indonesia sampai dengan semester I-2021 sudah mencapai Rp 442,7 triliun dari target investasi 2021 sebesar Rp 900 triliun. Dari 442,7 triliun tersebut Penanaman Modal Asing Indonesia mencapai 51,6 persen atau sebesar Rp 228,5 triliun.
“Sesungguhnya masih kondisi covid-19 kepercayaan dunia terhadap Indonesia dalam menanamkan investasinya itu sudah jauh lebih baik, ini ditandai dengan kuartal II atau digabungkan dalam semester itu sudah mencapai 51,6 persen,” kata Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (30/8/2021).
Dengan demikian, PMA semester I-2021 lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 yang masih dibawah 50 persen. Selanjutnya, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) semester I-2021 sudah mencapai Rp 214,2 triliun atau 48,4 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Menko Airlangga Pasang Target Investasi Rp 1.200 Triliun pada 2022
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan total investasi yang masuk ke Indonesia akan mencapai Rp1.200 triliun pada 2022.
“Kita menargetkan pada tahun 2022 investasi mencapai Rp1.200 triliun. PR (Pekerjaan Rumah) ini yang nanti tentu membutuhkan kerja sama dengan stake holder utamanya Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) dan Kadin (Kamar Dagang dan Industri),” kata Menko Airlangga dalam Rakerkonas Apindo dikutip dari Antara, Selasa (24/8/2021).
Target tersebut akan dicapai dengan pemanfaatan Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) dan pengimplementasian Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja secara lebih menyeluruh.
Pada awal Agustus 2021 pemerintah telah meluncurkan Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko yang diharapkan dapat mempermudah pelaku usaha mendapatkan izin menjalankan berbagai aktivitas ekonomi.
Terkait dengan OSS Berbasis Risiko, Menko Airlangga berharap pemerintah sejumlah daerah mempercepat pembuatan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang akan menjadi dasar pemberian izin usaha di daerah. Apabila belum selesai, usulan perizinan yang selesai diproses OSS Berbasis Risiko di tingkat pemerintah pusat berpotensi terhambat di tingkat daerah.
“Kalau RDTR belum selesai maka di beberapa daerah masih akan terhambat perolehan perizinannya,” kata Menko Airlangga.
Advertisement