Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan meski pandemi covid-19, kepercayaan investor dunia terhadap Indonesia dalam berinvestasi sudah jauh lebih baik. Hal itu ditandai dengan perkembangan Penanaman Modal Asing (PMA) pada Semester I-2021 mencapai 51,6 persen.
Bahlil menjelaskan, realisasi investasi Indonesia sampai dengan semester I-2021 sudah mencapai Rp 442,7 triliun dari target investasi 2021 sebesar Rp 900 triliun. Dari Rp 442,7 triliun tersebut Penanaman Modal Asing Indonesia mencapai 51,6 persen.
Advertisement
“Sesungguhnya masih kondisi covid-19 kepercayaan dunia terhadap Indonesia dalam menanamkan investasinya itu sudah jauh lebih baik, ini ditandai dengan kuartal II atau digabungkan dalam semester itu sudah mencapai 51,6 persen,” kata Bahlil dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (30/8/2021).
Menurutnya, dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020 PMA Indonesia masih dibawah 50 persen. Lebih lanjut, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) semester I-2021 sudah mencapai Rp 214,2 triliun atau 48,4 persen.
Namun, yang menarik realisasi investasi di luar Jawa baik investor dari dalam negeri maupun luar negeri semakin meningkat. Lantaran tidak bisa dipungkiri bahwa pembangunan infrastruktur Indonesia di luar Jawa semakin membaik.
“Yang menarik adalah realisasi di luar pulau jawa semakin membuat investor dari dalam maupun luar negeri semakin tertarik, kenapa? karena memang tidak bisa dipungkiri dari pemerintahan dulu dan sekarang, pembangunan infrastruktur kita di luar pulau Jawa semakin membaik,” katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Iklim Investasi
Oleh karena itu, sebagai upaya mendorong iklim investasi di Indonesia semakin baik, maka pihaknya memberikan insentif lebih kepada perusahaan-perusahaan yang membangun industri di luar pulau Jawa.
“Kami mempunyai strategi memberikan insentif lebih kepada perusahaan-perusahan yang membangun hilirisasi dan industri di luar pulau Jawa. Sebagai bagian dari kehadiran Pemerintah untuk meningkatkan Break Even Point nya bisa tercapai,” pungkasnya.
Advertisement