Vaksin COVID-19 Baru China yang Diuji di Indonesia Diklaim 82 % Ampuh Lawan Virus Corona

China tengah menemukan vaksin COVID-19 barunya yang disebut ZF2001, diklaim 82 persen ampuh melawan infeksi serius Virus Corona jenis tersebut. Indonesia menjadi salah satu lokasi uji coba vaksin ini.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 31 Agu 2021, 19:05 WIB
Studi terbaru dari China menemukan antibodi vaksin Sinovac 2 dosis akan memudar setelah 6 bulan. (FOTO:Pexels/nataliyavaitkevich).

Liputan6.com, Jakarta - China memiliki vaksin COVID-19 terbaru yang lebih ampuh melawan virus corona. Vaksin ini dibuat oleh Chonfqing Zhifei Biological Products, serta diklaim kuat melawan varian Delta.

Indonesia menjadi salah satu lokasi uji coba vaksin ini.

Berdasarkan laporan The Straits Times, Senin (30/8/2021), vaksin ini 82 persen efektif melawan infeksi parah corona dan 92,93 persen ampuh melawan varian Alpha yang pertama muncul di Kota Wuhan.

Untuk melawan varian Delta, vaksin ZF2001 ini memiliki efikasi yang terbilang tinggi, yakni 78 persen. 

Hasil tersebut berasal dari temuan pada 221 infeksi dari studi yang melibatkan 28.500 orang.

Informasi itu didapat dari keterbukaan perusahaan di bursa efek.

Vaksin Zhifei ini dikembangkan bersama Institute of Microbiology di Chinese Academy of Sciences.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Uji Coba di Indonesia

vaksinasi Covid-19 ini juga akan diberikan kepada seluruh Atlet yang akan bertanding dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua mendatang. (Foto: Dok. Kemenpora)

Selama masa uji coba tahap ketiga, tak ada laporan partisipan yang terkena penyakit parah atau meninggal dunia.

Vaksin ini diuji tahap ketiga di Uzbekistan pada Desember 2020. Kemudian disusul di Pakistan, Ekuador, dan Indonesia.

Di China, vaksin ini sudah mendapat izin darurat pada 10 Maret 2021. Vaksin ini telah digunakan di negara itu.

Pembuatan vaksin ini mirip dengan vaksin Novovax. Namun, vaksin Novovax tercatat kurang efektif melawan varian Delta dibandingkan Pfizer dan Moderna.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya