5 Trik Orangtua Jepang Ajari Anak Agar Tak Jadi Pemilih Makanan

Berikut ini 5 trik yang dari orang tua Jepang agar anak suka makanan sehat

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Agu 2021, 20:10 WIB
Ilustrasi anak-anak makan sayuran (pixabay)

Liputan6.com, Tokyo - Bagi orangtua, membuat anak mereka makan makanan sehat dan tidak cekcok karena makanan seperti menjinakkan anak sapi yang keras kepala. Namun, orangtua Jepang berhasil menguasai seni meyakinkan anak-anak mereka untuk makan dengan senang hati tanpa menangisi isi piring mereka atau meludahkan brokoli ke meja.

Inilah rahasia para orangtua Jepang untuk membuat anak menikmati makanan sehat mereka, yang dilansir dari laman Bright Side, Senin (30/8/2021).

1. Biarkan Anak Bereksperimen dan Mencoba Rasa Baru

Ilustrasi seorang anak sedang makan (pixabay)

Anak-anak mudah bosan dengan makanan yang sama, dan kebiasaan makan mereka sering berubah. Sangat penting bagi anak untuk merasakan pengalaman hidangan baru, kebanyakkan orangtua Jepang menanggapi hal ini sangat serius.

Menurut para ahli, semakin banyak seorang anak merasakan berbagai jenis makanan sehat, semakin besar minat mereka akan makanan yang lebih sehat saat mereka tumbuh dewasa. Ketika orangtua mengizinkan anak untuk mencoba makanan yang berbeda-beda, selera anak juga akan berkembang dan cenderung untuk mencoba hidangan baru.

2. Biarkan Mereka Menikmati Keputusan Makan

Ilustrasi seorang anak sedang kue (pixabay)

Salah satu alasan anak tidak menyukai makanan adalah karena berulang kali dipaksa untuk makan sesuatu yang tidak mereka sukai. Biarlah sesekali anak menikmati yang ia suka. Orangtua harus menghindari makanan sehat yang terlalu ketat. Anak-anak seharusnya dibuat menikmati makanan mereka dan termasuk makanan kecil yang dapat membuat mereka menantikannya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


3. Sajikan Makanan di Piring yang Lebih Kecil

Ilustrasi seorang anak makan sereal (pixabay)

Logika mengapa makanan anak-anak harus disajikan di piring yang lebih kecil adalah sederhana, mereka tidak boleh merasa terintimidasi oleh ukuran piring yang besar atau porsi yang disajikan. Piring yang kecil juga mendorong anak untuk menyajikan makanan mereka sendiri, yang membantu mereka memilih apa yang ingin mereka makan.

Porsi yang normal bagi orangtua sebenarnya terlalu besar untuk ukuran anak. Orangtua harus mengingat ini saat mengukur jumlah makanan yang dimakan anak per porsi.

4. Makan Keluarga dan Terus Libatkan Anak-Anak

Ilustrasi masak dengan anak-anak (pexels)

Para orangtua Jepang menciptakan suasana rumah eksklulsif yang mendukung pilihan makan dan gaya hidup sehat. Makan bersama secara teratur dan membiarkan anak berpartisipasi dalam proses masak akan mendorong mereka untuk menunjukkan lebih banyak minat pada apa yang akan mereka makan.

Jadikan pola makan yang sehat, nikmat saat dimasak dan enak saat dimakan sebagai contoh untuk anak-anak.

5. Banyak Melompat dan Berlari

Ilustrasi anak-anak berlarian (pexels)

Orang Jepang sering memilih bersepeda atau jalan cepat sebagai altenatif untuk perjalanan jarak dekat.

Di satu sisi, orangtua Jepang mendorong anak-anak mereka untuk melakukan kegiatan fisik, seperti berlari dan melompat. Dan kita semua tahu pentingnya aktivitas fisik untuk mendorong nafsu makan yang sehat. Dibandingkan membiarkan anak-anak bermain video game selama berjam-jam, lebih baik membawa mereka berjalan-jalan di taman atau bermain petak umpet di rumah.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya