Liputan6.com, Jakarta - Kadence International Indonesia mengungkap hasil pemelitian yang menunjukkan pola perilaku orang Indonesia selama melakukan pembayaran digital atau menggunakan aplikasi dompet digital.
Riset bertajuk 'Penggunaan dan Perilaku Pengguna Pembayaran Digital dan Layanan Keuangan di Indonesia' ini dilakukan pada Juli 2021 yang melibatkan 1.000 responden melalui survei online di beberapa kota besar di Indonesia: Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, dan Palembang.
Mungutip siaran pers yang Tekno Liputan6.com terima, Selasa (31/8/2021), dalam riset ini Kadence meneliti pola perilaku pengguna aktif 14 platform pembayaran digital yang saat ini didominasi pengguna OVO, GoPay, ShopeePay, dan DANA.
Baca Juga
Advertisement
Hasil survei mengungkapkan 44 persen responden menggunakan pembayaran digital setidaknya 4 kali dalam seminggu untuk melakukan 5 jenis transaksi online (pembelian pulsa, pemesanan makanan, belanja online, pembayaran tagihan dan transportasi).
Juga setidaknya melakukan transaksi offline di 1-2 merchant dalam 3 bulan terakhir. Temuan ini merupakan cerminan perubahan perilaku masyarakat termasuk dalam bertransaksi, khususnya karena dipicu terjadinya pandemi COVID-19.
Masyarakat secara tidak langsung dipaksa untuk mengadopsi transaksi digital dalam memenuhi kebutuhan hariannya dan mengharuskan mereka mengenal secara lebih dekat berbagai penyelenggara jasa sistem pembayaran yang hadir dalam berbagai pembayaran digital.
Hal ini pun turut mendorong tingkat penggunaan pembayaran digital di Indonesia. Berdasarkan data Bank Indonesia, transaksi pembayaran digital meningkat dari Rp 145 triliun pada 2019 menjadi Rp 205 triliun pada 2020.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peran Pembayaran Digital
Sebastian sebagai Quantitative Director Kadence mengatakan, saat ini pembayaran digital turut berperan dalam pertumbuhan perekonomian digital di Indonesia, selain tentunya karena konsumen khususnya di kota besar sekarang semakin paham digital.
"Tidak hanya menghadirkan kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi, adanya fitur layanan keuangan digital lain seperti investasi dan asuransi pun menarik minat masyarakat untuk semakin mengenal instrumen layanan keuangan digital dalam skala yang lebih luas," katanya.
Hal ini, kata Sebastian, tentu saja dapat memberikan efek positif terhadap peningkatan literasi dan inklusi keuangan nasional yang berdampak pada percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Advertisement
Platform Paling Populer
Berdasarkan brand awareness, responden menilai bahwa OVO merupakan platform pembayaran digital yang paling mereka kenal dengan perolehan persentase sebesar 96%, disusul oleh GoPay dengan raihan 95%.
Selanjutnya, DANA juga memiliki tingkat kesadaran merek yang cukup tinggi yaitu sebesar 93%, di mana angka ini lebih besar jika dibandingkan dengan ShopeePay (81%).
Walaupun ShopeePay memiliki kesadaran merek yang lebih rendah, namun ShopeePay mampu mendapatkan pengguna aktif sebanyak 57%, lebih besar dari pengguna aktif DANA yaitu 46%. Hal ini tentu memperlihatkan bagaimana ShopeePay memiliki posisi yang kuat di mata masyarakat.
Jumlah Pengguna Aktif Terbanyak
Apabila dianalisis lebih lanjut dari jumlah pengguna aktif, OVO juga mendominasi dengan perolehan skor sebesar 71%, disusul GoPay sebesar 64%.
Khususnya dalam hal transaksi pemesanan makanan online, OVO bersaing ketat dengan GoPay, namun tepat memimpin transaksi pemesanan makanan online dengan skor 81%, sedangkan GoPay memperoleh persentase sebesar 75%.
Pola yang sama terlihat dalam hal transaksi offline dimana OVO juga merupakan platform pembayaran digital yang paling banyak digunakan, salah satunya untuk transaksi di warung, OVO unggul dengan skor 38% sementara DANA menempati posisi kedua dengan skor 36%.
Advertisement
Platform yang Paling Sering Digunakan
Dengan kondisi pengguna aktif terbesar, 31% responden juga menjadikan OVO sebagai merek yang paling sering mereka gunakan, disusul oleh GoPay (25%), dan ShopeePay (20%) dibanding platform pembayaran digital lainnya.
Selain karena ekosistemnya yang luas, OVO juga dipilih karena alasan kemudahan penggunaan aplikasi, jaminan keamanan dan kerahasiaan, serta banyak direkomendasikan oleh banyak orang.
OVO juga mendapat poin tertinggi dari pengulangan penggunaan oleh pengguna yang mencerminkan banyaknya manfaat yang mereka dapatkan ketika bertransaksi menggunakan OVO.
Berdasarkan Usia dan Gender
Berbeda dengan OVO, platform pembayaran digital ShopeePay dipilih oleh responden dengan alasan gencarnya promosi menarik yang dilakukan serta biaya top up yang rendah, dan cenderung digunakan bertransaksi kebutuhan harian seperti peralatan rumah tangga, produk perawatan diri dan kesehatan serta pembelian barang elektronik.
Hal ini berkaitan dengan ekosistem ShopeePay yang terhubung dengan Shopee sebagai salah satu e-commerce terbesar di Indonesia.
Dari segi pengguna, dibandingkan dengan pembayaran digital lain, OVO menjadi pilihan bagi pengguna di usia produktif (25-45 tahun) seluruh gender dengan komposisi yang hampir imbang yaitu laki-laki sebesar 51% dan perempuan 49%.
Berimbangnya komposisi pengguna juga dialami oleh DANA dengan perbandingan 55% laki-laki dan 45% perempuan.
Sedangkan GoPay dan ShopeePay lebih disukai oleh responden yang berada di kalangan usia muda (18-24 tahun). Pengguna GoPay didominasi oleh laki-laki, sedangkan pengguna ShopeePay didominasi oleh perempuan.
Advertisement