ISIS Serang Bandara Afghanistan dengan Roket Katyusha

ISIS kembali melancarkan serangan di tengah evakuasi warga Afghanistan di bandara Kabul.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Agu 2021, 20:29 WIB
Tabung peluncur roket terlihat di dalam kendaraan yang hancur di Kabul, Afghanistan, Senin (30/8/2021). Roket menghantam lingkungan dekat bandara internasional Kabul pada hari Senin di tengah penarikan AS yang sedang berlangsung dari Afghanistan. (AP Photo/Khwaja Tawfiq Sediqi)

Liputan6.com, Kabul - ISIS kembali melancarkan serangan ke bandara Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan. Tembakan roket itu terjadi di tengah evakuasi warga untuk lari dari kekuasaan Taliban.

Menurut laporan Al Jazeera, Senin (30/8/2021), beberapa roket itu berhasil ditangkal oleh sistem pertahanan. ISIS sudah mengakui bahwa mereka adalah pelakunya.

Melalui channel Telegram, situs berita ISIS menyebut enam roket Katyusha ditembakan ke bandara.

Belum ada laporan mengenai korban jiwa dalam serangan ini. Pihak AS berkata evakuasi terus berlanjut.

Sebelumnya, ISIS meledakkan dua bom di dekat bandara. Korban tewas melebihi 100 orang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Evakuasi Berlanjut

Keluarga dievakuasi dari Kabul, Afghanistan, menunggu untuk naik bus setelah mereka tiba di Bandara Internasional Washington Dulles, di Chantilly, Va, Rabu (25/8/2021). (AP Photo/Jose Luis Magana)

Kelompok Taliban dan pemerintah Amerika Serikat (AS) serta 97 negara mitra sepakat untuk memperpanjang masa evakuasi di Afghanistan. Sebelumnya, tanggal deadline adalah 31 Agustus 2021.

Kementerian Luar Negeri AS memberikan pernyataan bahwa telah mendapat kepastian dari Taliban agar semua warga asing bisa keluar dari Afghanistan dengan aman menuju negara tujuan masing-masing. 

"Kami telah mendapatkan kepastian dari Taliban bahwa semua warga asing dan warga Afghanistan dengan izin travel dari negara-negara kami akan diizinkan untuk berangkat dengan cara yang aman dan tertib menuju titik keberangkatan dan travel keluar negara," tulis pernyataan di situs Kemlu AS.

"Kami" yang dimaksud adalah negara-negara dari penjuru dunia, mulai dari AS, Prancis, Belgia, Arab Saudi, Jepang, Korea Selatan, Swiss, Norwegia, Gambia, Sudan, Togo, Suriname, hingga Papua Nugini dan banyak lainnya.

Sekjen NATO dan perwakilan Uni Eropa juga ikut terlibat. Indonesia tidak ikut termasuk. 

AS pun menegaskan bahwa Taliban telah mengkonfirmasi perpanjangan evakuasi ini melalui pernyataan publik mereka.

 


Infografis Afghanistan-Taliban:

Infografis Taliban Rebut Kabul, Afghanistan Genting. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya