Liputan6.com, Jakarta Kasus COVID-19 nasional turun di angka 90,4 persen hari ini, 30 September 2021, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengingatkan bahwa masyarakat patut bersyukur tapi tetap waspada. Protokol kesehatan (prokes) dan pelaksanaan vaksinasi harus terus digencarkan.
Sikap kewaspadaan tersebut juga sebagaimana pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Apalagi melihat sejumlah negara lain yang capaian vaksinasi lengkap terpenuhi mengalami kenaikan kasus COVID-19.
Baca Juga
Advertisement
"Presiden Jokowi memberikan pesan, agar kita tetap harus berhati2, eling lan waspada soal turunnya semua kasus konfirmasi dan juga (perawatan) ke rumah sakit. Beliau pesan, walaupun kita bersyukur (kasus turun), tapi kita harus hati-hati," terang Budi Gunadi saat Konferensi Pers PPKM pada Senin, 30 Agustus 2021.
"Hal ini terutama melihat kondisi dari negara lain. Beliau juga menekankan, harus ada strategi transisi yang jelas dari pandemi dan endemi, khususnya sosialisasi prokes dan vaksinasi harus dipercepat. Kalau bisa mencapai angka 100 juta dalam akhir bulan ini."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Agar Mobilitas Tak Naik, Jangan Kendor Prokes
Di negara-negara lain di dunia, kata Budi Gunadi Sadikin, varian Delta menyebabkan kenaikan yang cukup tinggi baik dari kasus konfirmasi COVID-19 maupun perawatan dan kematian. Padahal, negara-negara tersebut ada yang vaksinasi lengkap mendekati 50 persen, bahkan di atas 50 persen.
"Ini memberikan pesan kepada kita, bahwa walaupun kita sudah turun dan vaksinasi mulai berjalan lancar, tapi kita harus tetap hati-hati dan tetap waspada, seperti yang disampaikan Bapak Presiden," katanya.
Belajar dari sebelum, lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di awal Januari dan Juli 2021 disebabkan peningkatan mobilitas yang luar biasa, selalu diikuti seminggu atau dua minggu sesudahnya.
"Ini dengan kenaikan jumlah kasus yang nanti akan sampai di puncaknya dalam 4-8 minggu. Jadi, pelajaran kedua yang kita dapatkan di sini adalah kita harus eling dan waspada," jelas Menkes Budi.
"Begitu dan turun (kasus COVID-19), jangan grusak-grusuk, kemudian mengendorkan semuanya, sehingga akibatnya naik lagi mobilitasnya, yang mana kita alami lagi kenaikan lonjakan gelombang berikutnya."
Advertisement