Liputan6.com, Jakarta - Militer AS telah menyelesaikan penarikannya dari Afghanistan untuk mengakhiri perang selama 20 tahun yang brutal - perang yang dimulai dan diakhiri dengan kekuasaan Taliban garis keras, meskipun miliaran dolar dihabiskan untuk mencoba membangun kembali negara yang dilanda konflik itu.
Tembakan perayaan terdengar di Kabul pada dini hari Selasa (31/8), dan pejabat senior Taliban yang gembira memuji peristiwa itu sebagai momen yang menentukan.
Advertisement
Melansir Channel News Asia, Selasa (31/8/2021), penarikan itu terjadi setelah hari-hari terakhir penuh ketegangan untuk mengevakuasi puluhan ribu orang Amerika dan Afghanistan yang telah membantu upaya perang yang dipimpin AS - dan yang menyebabkan sejumlah warga Afghanistan dan 13 tentara AS tewas dalam serangan bunuh diri pekan lalu.
Serangan itu - yang diklaim oleh cabang ISIS di Afghanistan - memberikan urgensi yang tegang pada pengangkutan udara internasional yang dipimpin AS dari Kabul, dan juga mengungkapkan kemungkinan masalah di depan bagi Afghanistan ketika Taliban bergerak untuk membentuk pemerintahan dan benar-benar memerintah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sebelum 31 Agustus
Penarikan itu terjadi sebelum akhir 31 Agustus, batas waktu sebenarnya yang ditetapkan oleh Presiden Joe Biden untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika - perang yang pada akhirnya merenggut nyawa lebih dari 2.400 tentara AS.
"Saya di sini untuk mengumumkan selesainya penarikan kami dari Afghanistan dan berakhirnya misi militer untuk mengevakuasi warga Amerika," Jenderal AS Kenneth McKenzie mengatakan kepada wartawan pada hari Senin waktu Washington.
"Penarikan diri malam ini menandakan akhir dari komponen militer evakuasi tetapi juga akhir dari misi hampir 20 tahun yang dimulai di Afghanistan tak lama setelah 11 September 2001."
Biden mengatakan dia akan berpidato di depan negara pada hari Selasa di Washington.
Advertisement
Respons Taliban
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan Afghanistan telah "mendapatkan kemerdekaan penuh" dengan penarikan AS, dan Anas Haqqani, seorang pejabat senior Taliban, mengatakan dia "bangga" menyaksikan "momen bersejarah ini".
Koresponden AFP di kota itu mendengar tembakan perayaan dari beberapa pos pemeriksaan Taliban, serta sorak-sorai para pejuang yang berjaga di pos keamanan di zona hijau.