Liputan6.com, Tokyo- Atlet para atletik Indonesia, Setyo Budihartanto gagal meraih medali pada final lompat jauh T45 Paralimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Selasa (31/8/2021). Setyo hanya bisa meraih posisi 10 dari tiga kali percobaan.
Medali emas diraih atlet Kuba Robiel Yankiel Sol Cervantes. Dia mencetak rekor Paralimpiade dengan lompatan 7,46 meter.
Advertisement
Sedangkan medali perak diraih Roderick Townsend dengan lompatan 7,43 meter. Perunggu diraih Atlet RPC, Nikita Kotukov dengan lompatan 7,34 meter.
Setyo Budihartanto mendapatkan giliran kelima dalam final lompat jauh T45 di Olympic Stadium, Selasa (31/8/2021). Pada percobaan pertama, dia mencatatkan lompatan sejauh 6,47 meter.
Setyo Budihartanto berhasil memperbaiki catatan lompatan di kesempatan kedua dengan 6,28 meter. Namun ini menempatkannya sementara di posisi ke-8.
Tidak Maksimal
Pada percobaan ketiga, Setyo malah tidak maksimal. Dia hanya melompat sejauh 3,79 meter.
Seiring membaiknya performa atlet lain, posisi Setyo pun terus tergusur ke posisi ke-10. Ini pula yang membuatnya tidak meneruskan percobaan berikutnya sehingga tertahan di posisi ke-10
Advertisement
Nyaris
Sementara itu, atlet Indonesia lainnya Putri Aulia gagal melaju ke final lari 100 meter T13 putri. Itu karena Putri hanya meraih posisi ketiga dengan catatan waktu 12,55 detik pada heat 3.
Meski ini menjadi catatan terbaiknya, namun dia gagal melaju ke final. Atlet Azerbaijan, Elena Chebanu dan Forneiro Iglesias dari Spanyol lolos ke final dengan catatan waktu 12,16 detik serta 12,20 detik.