PeduliLindungi pada Aktivitas Keagamaan sebagai Kontrol Cegah Kerumunan

Penggunaan aplikasi PeduliLindungi pada aktivitas keagamaan sebagai kontrol untuk mencegah kerumunan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 31 Agu 2021, 20:08 WIB
Umat Hindu membawa persembahan saat upacara Melasti menjelang Hari Raya Nyepi di Pantai Kuta, Bali (11/3/2021). Upacara Melasti dilakukan oleh perwakilan desa adat dengan jumlah terbatas serta menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19. (AFP/Sonny Tumbelaka)

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan aplikasi PeduliLindungi pada aktivitas keagamaan dapat sebagai kontrol untuk mencegah kerumunan. Dalam hal ini, bertujuan mengatur protokol kesehatan (prokes) selama aktivitas keagamaan berlangsung.

"Implementasi PeduliLindungi ini penting buat aktivitas keagamaaam. Kita belajar, setiap ada Hari Raya Keagamaan, itu bisa men-trigger (memicu) kerumunan besar," terang Budi Gunadi saat Konferensi Pers PPKM pada Senin, 30 Agustus 2021 malam.

Terlebih lagi, Budi Gunadi melanjutkan, pengalaman Indonesia menghadapi sejumlah peringatan Hari Raya Keagamaan selama setahun lebih pandemi. Dari Hari Natal, Tahun Baru 2021 sampai Hari Raya Idulfitri 2021.

"Pengalaman kita pas Nataru (Natal dan Tahun Baru) juga ya. Kemudian pas Juli 2021, ada Idulfitri. Kita juga lihat kasusnya di India, lonjakan COVID-19 pertama karena upacara keagamaan. Di Kerala, India ini juga kasusnya lagi naik berkaitan upacara keagamaan mulainya musim panen tiba

Selanjutnya, beberapa waktu lalu di Bali, vaksinasi sudah bagus, tapi sedikit naik lagi kasus COVID-19 karena Juli-Agustus ada upacara keagamaan.

"Jadi, penting sekali protokol kesehatan aktivitas keagamaan," tegas Budi Gunadi.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


3 Fungsi PeduliLindungi

Jemaah mengenakan masker saat salat Idul Adha 1441 H di Masjid Al-Azhar, Jakarta, Jumat (31/7/2020). Pelaksanaan salat Id dilakukan secara berjemaah di masjid atau lapangan dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti mengenakan masker dan menjaga jarak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pengaturan protokol kesehatan menggunakan teknologi informasi berbasis PeduliLindungi, menurut Budi Gunadi Sadikin, memiliki 3 fungsi. Pertama, skrining. Ketika orang mau melakukan aktivitas, dia akan di skrining, apakah sudah di tes PCR/antigen atau divaksinasi.

Kedua, pelacakan (tracing). Setiap kali individu melakukan aktivitas di lokasi yang berbeda, harus tap barcode-nya, sehingga suatu saat kalau mau ditracing, penelusurannya dia ke mana saja, bisa cepat diketahui.

Ketiga, kontrol protokol kesehatan. Kalau individu sudah divaksinasi, misalnya, dia boleh duduk di meja berdua atau yang belum divaksinasi, mejanya mesti di luar.

"Sama seperti, kalau sudah divaksinasi, pas nonton bola di stadion, tribunnya boleh lebih longgar, boleh teriak-teriak, dan dekat dengan jualan makanan. Kalau belum vaksinasi, lebih ketat, enggak boleh ada jualan makanan," jelas Menkes Budi Gunadi.


Infografis 5 Tips Cegah Covid-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain

Infografis 5 Tips Cegah Covid-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya