Liputan6.com, Washington - Amerika Serikat akan melanjutkan upaya tanpa henti untuk membantu orang-orang meninggalkan Afghanistan jika mereka mau, kata Menteri Luar Negeri Blinken Blinken, Senin 31 Agustus 2021.
Pernyataan Blinken muncul setelah keberangkatan pesawat terakhir AS, yang meninggalkan ribuan warga Afghanistan untuk membantu negara-negara Barat dan mungkin memenuhi syarat untuk dievakuasi.
Advertisement
"Babak baru keterlibatan Amerika dengan Afghanistan telah dimulai. Ini adalah salah satu yang akan kami pimpin dengan diplomasi kami," ujar Blinken.
Blinken menyebutkan hampir lebih dari 100 orang Amerika yang ingin pergi diyakini masih tinggal di Afghanistan, tetapi Washington berusaha menentukan jumlah pasti mereka, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (31/8/2021).
Saat ini, lebih dari 6.000 orang Amerika telah dievakuasi. Setidaknya 122.000 orang telah diterbangkan keluar dari Kabul sejak 14 Agustus, sehari sebelum Taliban berhasil mengambil kendali atas negara itu.
Taliban yang melindungi kelompok militan Al-Qaeda yang dipersalahkan atas serangan 2001 di New York dan Washington, menguasai Kabul pada 15 Agustus.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Semua Usaha Dikerahkan
Akibat kerusuhan bandara Kabul, tidak ada kepastian penerbangan setelah keberangkatan AS dan pengambilalihan Taliban.
Blinken sedang berusaha menemukan cara untuk membantu orang Amerika dan orang lain yang mungkin memilih untuk berangkat melalui rute darat.
"Kami tidak memiliki ilusi bahwa semua ini akan mudah atau cepat," katanya.
Amerika Serikat juga telah menangguhkan kehadiran misi diplomatiknya di Afghanistan dan akan melakukan operasinya di luar Qatar, kata Blinken.
Dalam sambutannya, setelah mengabaikan teriakan pertanyaan dari wartawan, Blinken mengatakan Washington akan melakukan diplomasi Afghanistan termasuk pekerjaan konsuler dan memberikan bantuan kemanusiaan dari ibu kota Qatar, Doha.
Tim di sana akan dipimpin oleh Ian McCary, wakil kepala misi AS untuk Afghanistan.
Reporter: Cindy Damara
Advertisement