Jakarta - Otoritas China mengeluarkan aturan terbaru mengenai pemakaian game online terutama oleh anak-anak di bawah 18 tahun.
Dilansir DW Indonesia, Selasa (31/8/2021), menurut aturan terbaru yang diterbitkan pada Senin (30/08), anak di bawah umur tidak akan diizinkan bermain lebih dari 3 jam dalam seminggu.
Advertisement
Administrasi Pers dan Publikasi Nasional (NPPA) mengatakan bahwa anak-anak dapat bermain game antara jam 8 hingga 9 malam pada hari Jumat dan akhir pekan.
Mereka juga dapat bermain selama satu jam, pada waktu yang sama, pada hari libur, demikian menurut regulator yang mengawasi pasar video game di China.
Sebelumnya pemain game di bawah usia 18 tahun diizinkan bermain 90 menit sehari.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Khawatir Berdampak Buruk
Pemerintah Komunis China menjadi semakin khawatir tentang dampak game pada kaum mudanya, mulai dari penglihatan yang memburuk hingga kecanduan game online.
Pembatasan tersebut merupakan pukulan besar bagi industri game global yang melayani puluhan juta pemain muda di pasar game terbesar di dunia.
Menurut Asosiasi Penerbitan Audio-Video dan Digital China, industri ini menghasilkan pendapatan 130 miliar yuan (Rp 286 triliun) pada paruh pertama tahun ini.
Pihak berwenang menyerukan perlunya menghentikan kecanduan game yang digambarkan sebagai "candu spiritual."
Langkah-langkah baru ini merupakan bagian dari upaya China untuk lebih menguasai masyarakat.
Advertisement
Fokus Kepada Anak-Anak
Game online mengharuskan pengguna untuk mendaftar dengan kartu ID mereka. Aturan ini memastikan agar anak-anak tidak berbohong tentang usia mereka.
Selain itu, perusahaan game dilarang menawarkan layanan mereka kepada anak di bawah umur dalam bentuk apa pun di luar jam yang ditentukan.
Namun, pernyataan NPPA tidak menyebutkan bagaimana pelanggar aturan akan dihukum.
China mengambil sikap tegas terhadap perusahaan teknologi, Alibaba Group dan Tencent Holdings.
Langkah-langkah pemerintah terbaru saat ini sudah terasa di pasar, dengan saham di antara beberapa kelas berat game online China mulai turun.
Saham perusahaan teknologi Amsterdam Prosus yang memiliki 29% saham di Tencent, turun 1,45%.
Saham video game online Eropa Ubisoft dan Embracer Group masing-masing turun lebih dari 2%.
Infografis Dampak Bermain Video Game Berlebihan:
Advertisement