Liputan6.com, Jakarta - Ancaman virus corona covid-19 tidak hanya menyebar melalui cara konvensional atau kurangnya kepatuhan pada protokol kesehatan.Hoaks dan informasi palsu terkait covid-19 yang menyebar di media sosial punya peran yang sama dalam menyebarkan virus tersebut.
Hal ini disampaikan oleh dokter Mohammad Abol, virologis asal Kuwait dalam wawancaranya dengan Kuwait Times. Dia mengungkapkan informasi seputar covid-19 yang marak di media sosial cenderung membelokkan kebenaran dan data ilmiah.
Advertisement
Bahkan dr. Abol menyebut saat ini ada tren anti-sains yang mengkhawatirkan di media sosial terkait covid-19. Mulai dari asal-usul penyakit tersebut hingga informasi seputar vaksin covid-19.
"Semakin cepat para ahli membantah rumor dan kebohongan semakin baik. Sangat penting ahli medis dan rekan-rekan yang lain untuk menangkis rumor dan menempatkan informasi benar di luar sana termasuk di media sosial," ujar Abol.
"Masyarakat haus informasi terkait covid-19. Namun informasi yang didapat dari platform media sosial mayoritas tidak benar."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement