Miliarder Ini Ramal Mata Uang Kripto Bakal Habis Tak Bernilai, Masih Minat Main?

Paulson berpendapat aset digital yang memiliki kecenderungan untuk berubah-ubah memberikan risiko saat melakukan pembelian atau memasang taruhan.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Terkuak satu fakta mengejutkan berisi ramalan nasib mata uang kripto (cryptocurrency). Prediksinya mata uang kripto akan jatuh ke level nol dan kemudiam dianggap sebagai sesuatu yang tidak berharga.

Ramalan tersebut diungkapkan miliarder sekaligus manajer hedge fund di perusahaan manajemen investasi Paulson & Co, John Paulson.

“Setelah kegembiraan habis atau likuiditas mengering, mereka (cryptocurrency) akan menjadi nol. Saya tidak akan merekomendasikan siapa pun untuk berinvestasi dalam cryptocurrency,” ujar dia saat wawancaranya bersama Bloomberg. 

Melansir dari New York Post, Selasa (31/8/2021), Paulson berpikir aset digital yang memiliki kecenderungan untuk berubah-ubah memberikan risiko kepadanya saat melakukan pembelian atau memasang taruhan.

“Jika terdapat lebih banyak permintaan daripada persediaannya yang terbatas, harga akan naik. Akan tetapi, jika permintaan turun, harga juga akan turun,” papar Paulson.

Mata uang kripto dinilai tidak memiliki nilai instrinsik kecuali jika jumlahnya terbatas. Dibandingkan aset digital tersebut, emas menjadi pilihan Paulson sebagai tempat investasi yang aman.

“Kami percaya bahwa emas bekerja sangat baik pada saat inflasi. Jumlah emas yang dapat diinvestasikan sangat terbatas. Saat inflasi meningkat, orang-orang mencoba menarik uangnya dari pendapatan tetap dan uang tunai. Selanjutnya, tempat yang masuk akal untuk dituju adalah emas.”

Ketidaksetujuan Paulson dengan cryptocurrency ini sangat berbeda dengan rekan hedge fund nya yang justru mengandalkan Bitcoin atau aset digital lainnya dalam beberapa bulan terakhir.

Beberapa perusahaan perdagangan memandang perubahan harga crypto menjadi peluang untuk menghasilkan banyak uang dari kegiatan pembelian dan penjualannya.

Menurut Paulson, kesalahan umum yang dilakukan seorang investor adalah mencari cara untuk memperoleh kekayaan secepat mungkin atau hanya membeli sesuatu berdasarkan cerita orang lain.

Ketika investor fokus untuk mengejar investasi yang sedang naik dan akhirnya investasi tersebut harus turun, mereka akan kehilangan uangnya.

Lebih lanjut, Paulson juga berpendapat bahwa membeli rumah atau apartemen milik sendiri menjadi salah satu pilihan investasi terbaik.


Tidak Hanya Paulson

Miliarder atau Orang Terkaya Dunia Warren Buffet. Foto: AFP

Investor Amerika, Warren Buffet ternyata juga memiliki pendapat yang sama dengan Paulson. Buffet menyebut cryptocurrency sebagai “Racun Tikus” sehingga ia tidak akan pernah memilikinya.

Berikutnya, perusahaan layanan finansial, Charles Schwab juga memperingatkan agar kliennya tidak bergantung pada aset yang berisiko. Crypto adalah sebuah aset spekulatif sehingga perusahaan tidak dapat menentukan nilainya secara pasti dalam perdagangan.

Crypto menjadi industri yang sebagian besar tidak memiliki pengaturan tertentu, tetapi tetap berada di bawah pengawasan Komisi Sekuritas dan Bursa.

Diketahui Bitcoin pernah melonjak dari USD 10 ribu (Rp 142,6 juta) pada Oktober 2020 menjadi lebih dari USD 60 ribu (Rp 855,7 juta) pada April 2021. Bulan lalu, Bitcoin sempat turun menjadi USD 30 ribu (Rp 427,8 juta). Namun, kembali mengalami peningkatan menjadi USD 47 ribu (Rp 670,3 juta) sejak saat itu.

Harga crypto juga mudah dipengaruhi oleh cuitan orang-orang terkenal di media sosial, seperti CEO Tesla Elon Musk atau miliarder Mark Cuban.

Reporter: Shania

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya