Liputan6.com, Garut - Puluhan santri satu pondok pesantren di Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengalami keracunan massal usai menikmati santapan nasi bungkus yang dibagikan setelah pengajian.
"Rata-rata gejalanya mulai terasa sekitar pukul 14.00, kemudian 15.00 dan puncaknya pada pukul 18.00 WIB, " ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman, kemarin.
Baca Juga
Advertisement
Menurutnya, kejadian keracunan tersebut berlangsung setelah para santri menyantap konsumsi yang dibagikan panitia pengajian sekitar pukul 11.00 siang. Awalnya mereka biasa saja, namun hingga beberapa jam kemudian, mulai merasakan mual, muntah, pusing hingga diare.
“Karena tak tertampung di Puskesmas Sukamerang, terpaksa sebagian pasien dugaan keracunan dirujuk ke dua puskesmas lainnya terdekat,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Kejadian Luar Biasa
Semula jumlah santri yang menikmati sajian nasi bungkus itu berjumlah 300 orang, namun sekitar 62 orang di antaranya mengalami keracunan. Mereka langsung dilarikan ke Puskesmas Sukamerang, Kecamatan Kersamanah Garut, Puskesmas Limbangan dan Puskesmas Cibatu.
Saat ini seluruh santri korban keracunan massal sudah mulai membaik, bahkan di antaranya sudah diperbolehkan pulang. Asep menyatakan kejadian itu termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB).
“Kami sudah mengambil sample makanan untuk dilakukan pemeriksaan,” kata dia.
Advertisement