Singapura Telah Vaksinasi 80 Persen Populasi, Tertinggi di Dunia

Singapura telah sepenuhnya memvaksinasi 80% populasi. Keberhasilan ini menjadikannya negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia.

Oleh DW.com diperbarui 01 Sep 2021, 07:04 WIB
Para wisatawan mengunjungi Taman Merlion di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

, Singapura - Singapura menjadi salah satu negara di Asia yang telah sukses memvaksinasi 80% populasi secara penuh. Sementara itu, Jepang masih berjuang dengan kampanye inokulasinya setelah beberapa suntikan vaksin COVID-19 Moderna tercemar.

Singapura telah sepenuhnya memvaksinasi 80% populasi. Keberhasilan ini menjadikannya negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di dunia, di tengah upaya negara-negara lain yang sedang berjuang mengendalikan penyebaran varian Delta.

"Kami telah melewati tonggak sejarah lain, di mana 80% dari populasi telah menerima dua dosis vaksin," kata Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung dalam sebuah postingan di media sosial, demikian dikutip dari laman DW Indonesia, Rabu (1/9/2021).

"Kesuksesan itu berarti Singapura telah selangkah lebih maju dalam menangani COVID-19," tambahnya.

"Ini adalah hasil dari upaya kolektif banyak orang yang bekerja di belakang layar dan orang-orang Singapura maju untuk menjaga diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka."

Indonesia

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia bisa menyalip Jerman dalam hal laju vaksinasi COVID-19. Caranya dengan mengebut penyuntikan hingga 2,3 juta orang per bulan.

"Per hari ini saya lihat sudah 97,8 juta sudah kita suntikan, mudah-mudahan bisa mengejar Jerman kalau angkanya juga naik terus," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (30/08).

Menkes mengatakan Presiden Joko Widodo meminta agar dilakukan percepatan vaksinasi hingga 100 juta dosis pada akhir bulan Agustus 2021. "Dan kalau bisa rata-ratanya ditingkatkan ke 2,3 juta," katanya.

 


Jepang

Orang-orang yang memakai masker untuk membantu melindungi diri dari penyebaran virus corona berjalan melintasi persimpangan di Tokyo, Senin (30/8/2021). Jepang masih memerangi lonjakan kasus COVID-19. (AP Photo/Koji Sasahara)

Jepang menargetkan vaksinasi penuh warganya pada Oktober atau November mendatang, menurut Kepala Program Vaksinasi Nasional Taro Kono. Dia juga menjanjikan suntikan booster untuk pekerja medis dan orang tua pada awal tahun depan.

"Jepang menargetkan tingkat vaksinasi 80%," kata Kono di Fuji TV.

Target tersebut diyakini akan tetap dijalankan meski Jepang tengah berurusan dengan vaksin Moderna yang tercemar, yang dilaporkan telah mengorbankan dua warganya. Inokulasi di pusat vaksinasi skala besar di prefektur Okinawa pun dihentikan pada Minggu (29/08) setelah pencemaran ditemukan di beberapa suntikan.

Amerika Serikat

Pakar penyakit menular terkemuka AS, Dr. Anthony Fauci, mengatakan Amerika Serikat tetap berpegang pada implementasi vaksin booster COVID-19 kepada warganya, delapan bulan setelah menerima dosis kedua.

Fauci menyebut "tidak ada keraguan" dalam pikirannya bahwa orang perlu mendapatkan suntikan tambahan setelah mereka menerima vaksin Pfizer atau Moderna dua dosis, mengingat masifnya penyebaran varian Delta yang sangat menular.

Hanya sekitar 50% atlet pria pada turnamen US Open yang telah divaksinasi, kata juru bicara ATP. Sementara bagi penonton yang ingin menyaksikan US Open, wajib memiliki setidaknya satu suntikan vaksin COVID-19.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya