Imbas Pandemi COVID-19, Pendapatan Garuda Indonesia Turun 24 Persen pada Semester I 2021

PT Garuda Indonesia Tbk mencatat pendapatan turun sekitar 24 persen dan rugi melonjak 26 persen pada semester I 2021

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Agu 2021, 17:04 WIB
Garuda Indonesia meluncurkan livery khusus yang menampilkan visual masker pada bagian depan (hidung) pesawat Airbus A330-900 Neo yang merupakan livery masker pesawat pertama yang ada di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk masih alami tekanan pada semester I 2021 seiring pandemi COVID-19 yang terjadi. Hal ini seiring kinerja pendapatan turun dan rugi perseroan membengkak.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (31/8/2021), PT Garuda Indonesia Tbk mencatat pendapatan USD 696,80 juta atau sekitar Rp 9,93 triliun pada semester I 2021. Realisasi pendapatan itu turun sekitar 24 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 917,28 juta atau sekitar Rp 13,08 triliun.

Kontribusi pendapatan itu antara lain dari penerbangan berjadwal susut dari USD 750,25 juta pada semester I 2020 menjadi USD 556,53 juta pada semester I 2021.

Sementara itu, penerbangan tidak berjadwal naik dari USD 21,54 juta pada semester I 2020 menjadi USD 41,63 juta pada semester I 2021. Pendapatan dari lainnya turun menjadi USD 98,80 juta pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 145,47 juta.

Perseroan menekan beban usaha sepanjang semester I 2021. Beban usaha susut 15,99 persen dari USD 1,64 miliar pada semester I 2020 menjadi USD 1,38 miliar pada semester I 2021. Beban operasional penerbangan turun dari USD 945,58 juta pada semester I 2020 menjadi USD 769,35 juta pada semester I 2021. Beban umum dan administrasi turun dari USD 178,85 juta pada semester I 2020 menjadi USD 94,65 juta pada semester I 2021.

PT Garuda Indonesia Tbk mencatat keuntungan kurs naik 149,4 persen dari USD 20,27 juta pada semester I 2020 menjadi USD 50,57 juta pada semester I 2021. Namun, beban lain-lain naik dari USD 1,57 juta pada semester I 2020 menjadi USD 70,38 juta pada semester I 2021.

Perseroan mencatat rugi usaha turun 0,54 persen dari USD 707,22 juta pada semester I 2020 menjadi USD 703,34 juta pada semester I 2021.

Dengan melihat kondisi itu, rugi perseroan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 26,08 persen dari USD 712,72 juta atau sekitar Rp 10,1 triliun menjadi USD 898,65 juta atau sekitar Rp 12,82 triliun pada semester I 2021.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Total Liabilitas

Desain masker baru pesawat Garuda Indonesia pada armada B737-800 NG (dok: GIA)

Total liabilitas naik dari USD 12,73 miliar menjadi USD 12,96 miliar triliun pada 30 Juni 2021. Total ekuitas defisit USD 2,84 miliar pada semester I 2021 dari Desember 2020 USD 1,94 miliar.

Total aset tercatat USD 10,11 miliar pada 30 Juni 2021. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 78,69 juta pada 30 Juni 2021.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya