Liputan6.com, Kandahar - Sebuah video beredar di Twitter yang menampilkan pasukan Taliban menerbangkan pesawat Black Hawk milik Amerika Serikat. Yang mencolok dari video itu adalah ada seseorang yang bergantung di tambang pesawat tersebut.
Menurut laporan Newsweek, Selasa (31/8/2021), pesawat itu diterbangkan di Kandahar. Video itu disebarkan oleh sebuah akun yang menyebarkan info tentang Taliban pada Minggu kemarin.
Baca Juga
Advertisement
Akun itu memposting video dengan caption yang menyebut helikopter itu adalah "Angkatan Udara Kami!"
Senator Ted Cruz dari Partai Republik turut meretweet video serupa sambil memberi kecaman.
Beberapa netizen mengira orang itu digantung, namun netizen lain menyorot bahwa orang itu masih bergerak dan hanya diturunkan dengan tali.
Sementara, akun pro-Taliban yang menyebar video itu hanya menjelaskan pesawat sedang patroli di Kandahar.
Ada banyak perlengkapan militer AS yang tertinggal di Afghanistan. Hal itu termasuk senjata, hingga pesawat Black Hawk.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Taliban Kuasai Bandara Kabul
Taliban kini secara penuh mengendalikan bandara internasional Kabul pada Selasa (31/8), setelah pesawat terakhir Amerika Serikat meninggalkan Ibu Kota Afghanistan.
Dikutip dari laman Associated Press, Selasa (31/8/2021) kendaraan-kendaraan yang membawa anggota Taliban tampak mengelilingi area landasan pacu Bandara Internasional Hamid Karzai di sisi utara lapangan terbang militer.
Para anggota Taliban juga terlihat mengelilingi hangar bandara, melewati beberapa dari tujuh helikopter CH-46 yang sudah dilumpuhkan oleh militer AS.
Helikopter tersebut sebelumnya digunakan dalam proses evakuasi warga AS di Afghanistan.
Para pemimpin Taliban kemudian secara simbolis berjalan melintasi landasan pacu. Mereka juga terlihat berfoto bersama ketika wartawan mendokumentasikan kedatangan mereka di lapangan terbang bandara Kabul.
"Afghanistan akhirnya bebas," kata Hekmatullah Wasiq, seorang pejabat tinggi Taliban, kepada Associated Press.
"Pihak militer dan sipil bersama kami dan memegang kendali. Mudah-mudahan, kami akan mengumumkan Kabinet kami. Semuanya damai. Semuanya aman," tutur Wasiq.
Advertisement
Tawaran Amnesti
Wasiq juga mendesak warga untuk kembali bekerja dan menegaskan kembali janji Taliban yang menawarkan amnesti umum.
"Masyarakat harus bersabar," ujar Wasiq. "Secara pelan-pelan semua akan kembali normal. Ini akan memakan waktu,"jelasnya.
Sementara itu, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid menyampaikan, "Saya harap Anda sangat berhati-hati dalam berurusan dengan bangsa".
"Bangsa kita telah menderita perang dan invasi dan orang-orang tidak lagi memiliki toleransi," ujarnya.
Dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah Afghanistan, Mujahid juga membahas mulainya kembali operasi di bandara, yang tetap menjadi jalan keluar utama bagi mereka yang ingin meninggalkan negara itu.
"Tim teknis kita akan mengecek kebutuhan teknis dan logistik bandara," ungkap Mujahid.
"Kita dapat memperbaiki semuanya sendiri, maka kita tidak akan membutuhkan bantuan apa pun. Jika diperlukan bantuan teknis atau logistik untuk memperbaiki kerusakan, maka kita mungkin meminta bantuan dari Qatar atau Turki," sebutnya.
Infografis COVID-19:
Advertisement