Begini Strategi DNET Hadapi PPKM

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) menyampaikan sejumlah strategi dari anak usaha dan entitas asosiasi untuk hadapi PPKM.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Sep 2021, 06:41 WIB
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) melalui anak usaha dan entitas asosiasi menyiapkan sejumlah strategi untuk hadapi penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Direktur Utama PT Indoritel Makmur Internasional Tbk, Haliman Kustedjo menuturkan, pihaknya mendukung kebijakan PPKM tersebut. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Perseroan melalui anak usaha PT Mega Akses Persada (MAP), dan entitas asosiasi antara lain PT Nippon Indosari Tbk (ROTI), PT Fast Food Tbk (FAST), dan PT Indomarco Prismatama (pemilik jaringan Indomaret) menyiapkan sejumlah strategi dengan beradaptasi dengan kebiasaan baru.

"Mulai dari entitas anak FiberStar gencarkan layanan kita sebut ke rumah-rumah. Ini karena tingkat bekerja dari rumah yang tinggi. Itu merupakan kesempatan yang baik bagi MAP FiberStar," ujar Haliman saat paparan publik secara virtual, Selasa (31/8/2021).

Sedangkan dari sisi KFC, pengelola restoran cepat saji tersebut menggencarkan layanan take away dan drive thru. Adapun selama 2020, KFC melakukan sejumlah strategi antara lain fokus pada home delivery dan melalui home delivery agregator seperti Gojek dan Grab.

Selain itu, KFC membuka fasilitas drive-thru di berbagai restoran yang free standing dan masih dapat melakukan kegiatan, promosi diskon 50 persen untuk menjawab menurunnya daya beli masyarakat, dan efisiensi biaya operasional seperti listrik, sewa, perjalanan untuk menurunkan breakeven point.

"Kalau Sari Roti itu sudah familiar dengan ada musik Sari Roti, kalau di perumahan mereka akan selalu berputar sekitar jam 6 dan 7 pagi menawarkan roti segar," kata Haliman.

Dari sisi Indomaret, Haliman mengatakan, perseroan telah mengembangkan layanan online lewat KlikIndomaret. "Bukan hanya untuk FMCG saja dan grocery tetapi KlikIndomaret juga tampilkan produk-produk UMKM secara nasional khusus batik. Indomaret kembangkan layanan drive thru, konsumen dapat membeli produk secara aman, nyaman dan cepat," kata dia.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Hasil RUPST

Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 31 Agustus 2021. Hasil RUPST tersebut, perseroan mengalokasikan laba bersih tahun buku 2020 antara lain Rp 1 miliar untuk dana cadangan wajib. Sedangkan sisa laba bersih 2020 sebesar Rp 327,82 miliar sebagai laba ditahan untuk mendukung perkembangan usaha perseroan.

Perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 328,82 miliar pada 2020. Realisasi laba itu turun 37,13 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 523,05 miliar.Pendapatan perseroan tercatat Rp 488,88 miliar pada 2020. Realisasi pendapatan itu naik 89,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 257,79 miliar.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 31 Agustus 2021, saham DNET turun 1,24 persen ke posisi Rp 3.180 per saham. Saham DNET dibuka stagnan Rp 3.220 per saham. Saham DNET berada di level tertinggi Rp 3.220 dan terendah Rp 3.180. Total frekuensi perdagangan 33 kali dengan nilai transaksi Rp 75,8 juta.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya