Apa Itu Alopesia, Masalah Rambut yang Menimpa Banyak Lelaki?

Bulan September diperingati sebagai Bulan Alopesia Sedunia. Apa yang perlu Anda ketahui tentang masalah kesehatan ini?

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2021, 06:30 WIB
Potret seseorang yang mengalami Alopesia. (dok. ZAP)

Liputan6.com, Jakarta - Bulan September merupakan bulan Kesadaran Alopesia Sedunia yang didedikasikan untuk menyadarkan masyarakat tentang salah satu masalah kesehatan ini. Di beberapa negara, seperti Inggris, bahkan menggalang dana untuk orang-orang yang terkena Alopesia.

dr. Eyleny Meisyah Fitri, Sp.KK, dermatologis ZAP, menjelaskan bahwa Alopesia atau kebotakan merupakan hilangnya folikel rambut, hilangnya batang rambut, atau bisa terjadi hilangnya folikel dan batang rambut. Alopesia ini dapat dimiliki sejak lahir maupun dalam masa kehidupan seseorang.

"Hilangnya folikel rambut ini dapat disebabkan karena dia tidak terbentuk atau pembentukannya tidak normal, ataupun rusak folikel rambutnya," ujar dr. Eyleny dalam ZAP Premiere Virtual Media Meet Up: Laser Treatment Solusi Ampuh Mengatasi Rambut Pitak, Senin, 31 Agustus 2021.

Alopesia ini tidak hanya terjadi pada rambut kepala, tetapi dapat juga terjadi pada ketiak, alis, bulu mata, ataupun area genital. Penyakit ini juga dapat memengaruhi psikososial seseorang karena dapat menghilangkan kepercayaan diri, social phobia, hingga depresi.

Alopecia tidak hanya terjadi penipisan pada rambut, tetapi dapat terjadi pula adanya garis rambut yang mundur hingga hilangnya rambut secara menyeluruh. Pada usia 50 tahun, sekitar 50 persen laki-laki akan mengalami Alopesia, menurut dr. Eyleny.

"Hilangnya batang rambut ini bisa disebabkan oleh kerontokan, kebiasaan suka mencabut rambut, miniaturisasi atau rambutnya lebih kecil-kecil, dan sebab lainnya," tambahnya.

Rambut rontok pada dasarnya adalah wajar dengan jumlah 50--200 helai per hari. Biasanya, perhitungan helai rambut ini dibandingkan dengan visualisasi dari dokter.

"Kita juga harus kenal dengan anatomi rambut yaitu folikel rambut yang merupakan living part berada di bawah permukaan kulit dan terhubung dengan pembuluh darah, serta batang rambut yang berada di atas permukaan kulit," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jenis-Jenis Alopesia

Ilustrasi pria botak. (dok. Foto Sholto Ramsay/Unsplash.com)

Alopesia terdiri dari berbagai jenis, antara lain Alopesia Telogen Effluvium, Alopesia Androgenetic, dan Alopesia Areata. Alopesia Telogen Effluvium ditandari dengan kerontokan pada bagian kulit kepala di daerah manapun.

Sementara, Alopesia Androgenetic memiliki ciri yang berbeda pada laki-laki dan perempuan. Garis rambut di kepala pada laki-laki akan mengalami kemunduran, sedangkan pada perempuan garis bagian tengah rambut menipis. Terakhir, Alopesia Areata ditandai dengan kebotakan yang berbentuk lingkaran bulat-bulat pada seluruh area rambut.

Penyakit ini memiliki banyak penyebab sehingga perlu diterapi sesuai penyebabnya. Salah satunya menggunakan metode Hair Regrowth Laser.

 

 


Pengobatan Laser

ilustrasi pria botak. (pixabay/Novi Thedora)

Treatment Hair Regrowth Laser biasanya digunakan untuk memperbaiki kondisi Alopesia. Pengobatan ini menggunakan laser dengan teknologi Fractional (SMOOTH®) Er: YAG dengan panjang gelombang 2640 yang bersifat non-ablative atau tidak mengikis.

Laser ini juga dapat memperlancar vaskularisasi ke folikel rambut dan merangsang pertumbuhan rambut baru, sehingga dapat mencegah kebotakan yang berkelanjutan. Untuk hasil maksimal, pengobatan dilakukan beberapa kali serta dapat dikombinasi dengan terapi lain seperti PRP (platelet rich plasma), terapi topikal, dan suplementasi.

Pengobatan ini direkomendasikan dikerjakan oleh dermatologis. Sebelum pengobatan, pasien perlu berkonsultasi dengan dermatologis terlebih dahulu. Biasanya, pasien yang mengidap beberapa penyakit atau memiliki kondisi tertentu tidak diperbolehkan untuk menjalani pengobatan ini, antara lain ibu hamil, penderita HIV/AIDS, dan infeksi atau peradangan pada kulit kepala. (Gabriella Ajeng Larasati)


4 Jenis Potongan Rambut

Ini dia potongan rambut terbaik untuk usia 20-an

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya