Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan berencana untuk mulai memberikan booster vaksin COVID-19 mulai Oktober mendatang, bergabung dengan beberapa negara yang telah menyetujui dosis tersebut di tengah infeksi yang muncul kembali dan kekhawatiran bahwa perlindungan vaksin berkurang seiring waktu.
Mengutip Channel News Asia, Rabu (1/9/2021), rencana tersebut akan dimulai setelah target Oktober untuk vaksinasi penuh 70 persen dari populasi tercapai, karena pihak berwenang bertujuan untuk meningkatkan tingkat di atas 80 persen, dengan cakupan untuk wanita hamil dan anak di bawah umur antara 12 dan 17 pada kuartal keempat.
Baca Juga
Advertisement
Dosis booster awal akan diberikan kepada mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah atau dianggap berisiko tinggi.
Yang lain akan menerimanya enam bulan setelah vaksinasi penuh, kata Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.
"Kami akan mulai dengan suntikan booster untuk kelompok berisiko tinggi seperti orang tua dan pencegahan virus, tenaga medis dan secara bertahap memperluas vaksinasi sejalan dengan rekomendasi ahli dan keputusan oleh otoritas kesehatan," kata Presiden Moon Jae-in kepada pembantu utamanya pada hari Senin (30/8).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kontroversia Booster Vaksin
Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah berulang kali mendesak penundaan dosis booster, dengan alasan bahwa orang yang paling rentan di dunia harus divaksinasi penuh terlebih dahulu, beberapa negara telah menyetujuinya.
Dosis booster vaksin akan tersedia secara luas untuk orang Amerika pada bulan September, sementara negara-negara dari Prancis dan Jerman hingga Israel telah memutuskan untuk menawarkannya kepada orang dewasa yang lebih tua dan mereka yang memiliki kekebalan lemah.
Bukti berkembang bahwa perlindungan dari vaksin COVID-19 surut setelah enam bulan atau lebih, terutama pada orang tua dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Pada bulan Juni, Korea Selatan mengatakan pihaknya berencana untuk mengamankan lebih banyak vaksin mRNA untuk dosis booster tahun depan untuk seluruh populasi, di atas 106 juta dosis yang telah disepakati dari Pfizer-BioNTech dan Moderna.
Korea Selatan telah berjuang untuk mengendalikan kasus COVID-19 harian karena memerangi gelombang infeksi terburuk sejak awal Juli.
1.372 kasus baru pada Senin menjadikan penghitungan infeksi menjadi 251.421, dengan jumlah kematian 2.285.
Pada Senin (30/8), setidaknya 56,5 persen dari populasi 52 juta telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, sementara 29,6 persen telah menyelesaikan vaksinasi.
Advertisement