Liputan6.com, Jakarta - Setelah begitu dinanti, akhirnya pendakian, wisata dan berkemah di Gunung Gede Pangrango bakal buka kembali pada Kamis, 2 September 2021. Kabar ini dibagikan melalui akun Instagram resmi Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP).
Pembukaan Gunung Gede Pangrango tertuang dalam Surat Edaran Kepala Balai Besar TNGGP Nomor: SE. 1359 dan SE. 1360/BBTNGGP/Tek.2/08/2021 sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2021. Surat Edaran ini mengenai Pembukaan Kegiatan Wisata Alam, Berkemah dan Pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango mulai 2 September 2021 dengan Kapasitas Pengunjung Maksimal 25 Persen.
Baca Juga
Advertisement
Surat Edaran tersebut berisi beberapa poin terkait pembukaan kembali Gunung Gede Pangrango. Seluruh wisatawan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, menggunakan aplikasi PeduliLindungi, dan memperlihatkan hasil atau kartu minimal vaksinasi dosis pertama.
Apabila belum vaksinasi, calon pendaki diwajibkan membawa hasil tes Antigen Covid-19 H-1 atau tes PCR H-2. Jika keadaan Covid-19 mengalami peningkatan berdasarkan informasi dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19, maka akan ada penutupan secara situasional sampai batas waktu yang memungkinkan kegiatan wisata alam dan berkemah aman.
Bagi calon pendaki yang membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi bagian pelayanan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango lewat call center 087780937837 dan email info@gedepangrango.org. Dapat pula dihubungi melalui Fanspage Facebook BBTN Gede Pangrango, Twitter @TNGedePangrango dan Instagram @bbtn_gn-gedepangrango.
Jika sewaktu-waktu terjadi perubahan kebijakan Instruksi Menteri Dalam Negeri tentang PPKM Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di wilayah Jawa dan Bali, yakni wilayah Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor berada pada Level 4, maka kegiatan wisata alam akan ditutup kembali. Calon pendaki diimbau pula untuk menerapkan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitasi dan interaksi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Vaksinasi Masyarakat Kaki Gunung
Terbentuknya herd immunity adalah sebanyak mungkin orang tervaksinasi Covid-19. Maka dari itu, sejumlah pihak lintas kementerian dan lembaga berkolaborasi untuk menggelar program Vaksinasi Masyarakat Kaki Gunung.
Mereka yang terlibat terdiri dari TNI, Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta komunitas Mandalawangi Bergerak. Pada tahap awal, program vaksinasi akan digelar di tiga lokasi di kawasan kaki Gunung Gede Pangrango, Cianjur, Jawa Barat.
"Program vaksinasi ini merupakan bentuk komitmen sekaligus kontribusi kami sebagai pecinta alam dan pendaki gunung dalam menyikapi pandemi COVID-19 di Indonesia, khususnya untuk masyarakat yang tinggal di kawasan kaki gunung," kata Penasihat Mandalawangi Bergerak Erry Riyana Hardjapamekas dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Senin, 16 Agustus 2021.
Advertisement
Gencarkan Vaksinasi
Erry mengungkapkan program vaksinasi Covid-19 itu dimulai pada akhir Agustus hingga September 2021. Proyek pilot tersebut ditargetkan bisa menggapai 3.000 warga di kaki Gunung Gede Pangrango. Dengan target itu, ia berharap masyarakat setempat bisa mencapai kekebalan kelompok.
"Dengan tercapainya herd immunity di kawasan kaki gunung ini, diharapkan bisa mempercepat pemulihan sektor pariwisata alam dan kondisi ekonomi masyarakat sekitar kawasan kaki gunung tersebut," tambahnya.
Kekebalan kelompok di Indonesia bisa tercapai bila minimal 70 persen penduduk atau sekitar 189 juta orang Indonesia yang harus divaksinasi. Data terakhir mencatat baru 10,4 persen warga Indonesia yang divaksinasi penuh atau sekitar 28 juta. Dengan demikian, Indonesia masih harus bekerja keras agar target vaksinasi bisa tercapai.
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Advertisement