Erick Thohir Pastikan BUMN Bisa Jadi Ekosistem Peningkatan Ekonomi Kreatif

Menteri BUMN Erick Thohir memastikan Kementerian BUMN dan perusahaan pelat merah siap berperan dalam meningkatkan ekosistem ekonomi kreatif.

oleh Arief Rahman H diperbarui 01 Sep 2021, 10:15 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir (dok: KBUMN)

Liputan6.com, Jakarta Sektor seni termasuk yang mampu bertahan ditengah pandemi Covid-19. Melihat peluang itu, Menteri BUMN Erick Thohir memastikan Kementerian BUMN dan perusahaan pelat merah siap berperan dalam meningkatkan ekosistem ekonomi kreatif.

Ia meminta Kementerian BUMN dan perusahaan-perusahaan BUMN harus siap berperan sebagai katalisator sekaligus menyiapkan ekosistem berkelanjutan untuk mendukung usaha, hasil karya, dan masa depan pekerja kreatif agar perekonomian di bidang seni terus berputar.

Dalam kunjungannya ke penutupan pameran seni, Artjog di DI Yogyakarta, Selasa (31/8) kemarin, Menteri Erick mengapresiasi karya-karya yang ditampilkan.

"Di Artjog ini saya menyaksikan banyaknya ide kreatif yang muncul. Semua luar biasa dan menunjukkan bahwa inilah kekuatan kita bersama sebagai bangsa Indonesia, yang setiap manusianya memiliki keistimewaan ide dan kreativitas seni," katanya dalam keterangan resmi yang diterima, dikutip Rabu (1/9/2021).

Ia menegaskan dalam mendukung ekonomi kreatif berbasis seni, BUMN memiliki peran strategis.

"Jika Artjog bertahan di tengah pandemi dan melibatkan seniman lokal, maka saya pastikan bahwa BUMN yang punya peran strategis untuk membuka kesempatan luas siap membantu dan berkolaborasi agar perekonomian di bidang seni menjadi lebih baik," tambahnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Festival Seni Artjog 2021

Menteri BUMN, Erick Thohir (dok: KBUMN)

Festival seni yang berlangsung di Jogja National Museum sejak 8 Juli hingga 31 Agustus itu merupakan festival, pameran, dan pasar seni rupa kontemporer yang digelar setiap tahun sejak 2008.

Artjog edisi 2021 mengusung tema, Time (to) Wonder, yang bermaksud memaknai waktu sebagai konsep yang problematik dan bermakna jamak. Sebanyak 41 seniman menampilkan karya dengan medium yang beragam mengenai ihwal waktu, dalam keluasan spektrum pengertian para seniman yang tertuang melalui perspektif dan praktik artistiknya.

Dalam Artjog 2021 juga digelar Young Artist Award (YAA) yang membuka ruang akses dan kesempatan bagi seniman muda peserta terbaik berusia di bawah 35 tahun. Program ini dirancang sebagai wujud penghargaan dan apresiasi atas kiprah mereka dalam berkarya.

Tahun ini sebanyak tiga dari sepuluh seniman muda peserta ARTJOG berhasil meraih penghargaan YAA, yaitu Bonggal Jordan Hutagalung (Yogyakarta), Nurrachmat Widyasena (Bandung), dan Suvi Wahyudianto (Madura).

"Hasil dari Artjog dan pameran seni kreatif generasi muda ini membuktikan Indonesia bisa mengarah menjadi negara pop culture. Kekayaan akan potensi dan kreativitas anak-anak mudanya ini harus disertai dengan pemahaman serta kemudahan bagi mereka untuk bisa berkembang. Di sinilah peran pemerintah dan BUMN untuk hadir memberi dukungan agar visi dan cita-cita menjadi pemimpin di bidang seni dan kreativitas dunia terwujud," tegas Menteri Erick.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya