Liputan6.com, Jakarta - Kasus penyebaran hoaks terkait vaksinasi covid-19 masih terus terjadi di Afrika Selatan. Itu sebabnya Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Joe Phaahla meminta penyebar informasi palsu tersebut menghadapi tuntutan pidana.
Phaahla menyebut dirinya tidak akan membiarkan para pembuat hoaks lari begitu saja. Ia ingin ada tindakan hukum agar para pelaku jera.
Advertisement
Terlebih Phaahla menjelaskan pelaku bisa dengan mudah diidentifikasi menggunakan teknologi yang ada. Ironisnya, Phaahla mengungkapkan beberapa pihak medis profesional justru ikut menyebarkan informasi palsu seputar covid-19 atau vaksinnya.
“Kita harus melakukan penegakan hukum untuk menyelesaikan penyebar informasi palsu tersebut. Apalagi saya melihat hoaks yang tersebar seputar vaksin covid-19 sangat rapi dan terorganisir,” ujar Phaahla, dikutip Times Live.
“Kami percaya keragu-raguan untuk melakukan vaksinasi ini membutuhkan pendekatan multidimensi dan bagaimana cara kita menyampaikan pesan dapat mempengaruhi makna yang tersampaikan. Informasi benar soal vaksin covid-19 harus ditingkatkan lebih banyak, terutama di radio dengan semua bahasa,” katanya menegaskan.
(MG/ Azarine Jovita Halim)
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement