Kemlu dan Kemendikbudristek Luncurkan Buku Bahan Pengajaran ASEAN Bagi Pendidikan Dasar dan Menengah

Kedua kementerian bekerja sama dengan dalam proses penyiapan buku bahan pengajaran tentang ASEAN.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 01 Sep 2021, 15:42 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim meluncurkan Buku Bahan Pengajaran ASEAN Bagi Pendidikan Dasar dan Menengah di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim meluncurkan Buku Bahan Pengajaran ASEAN Bagi Pendidikan Dasar dan Menengah di Indonesia.

Kedua kementerian bekerja sama dengan dalam proses penyiapan buku bahan pengajaran tentang ASEAN. Buku ini menjadi bentuk realisasi perjanjian kedua kementerian terkait pengintegrasian pembelajaran politik luar negeri bagi siswa Indonesia.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyambut baik peluncuran buku ini. Menurut Retno, Survei ISEAS-Yusof Ishak Institute pada Februari 2021 di 10 negara ASEAN menyebutkan bahwa sebanyak 38,7% responden menilai ASEAN masih bersifat elitis dan jauh dari masyarakat.

"Di Indonesia bahkan angkanya di atas rata-rata negara ASEAN yaitu 49,6% responden. Namun di sisi lain, survei yang sama menunjukkan mayoritas responden masih menganggap ASEAN tetap relevan," ujar Retno Marsudi pada Rabu (1/9/2021).

"Survey ini sungguh menggambarkan arti penting menanamkan pemahaman ASEAN bagi Masyarakat Indonesia sejak usia dini. Oleh karena itu, saya mengapresiasi penyusunan Buku Bahan Pengajaran ASEAN, sebagai upaya kita untuk mengenalkan ASEAN secara dini kepada generasi muda."

Sementara itu, Nadiem Makarim menekankan bahwa peluncuran buku ini mampu menciptakan upaya kemerdekaan dalam proses belajar.

"Bapak Ibu guru bisa memanfaatkan buku ini dan menekankan pada 5 tema utama yang meliputi, pengenalan ASEAN, menghargai identitas dan keberagaman, mampu mengaitkan isu nasional dan global, mendorong persamaan dan keadilan, serta nilai kerja sama di masa mendatang," jelas Nadiem.

Bagi Nadiem, pengetahuan soal ASEAN membangun keterampilan perilaku positif.

"Tanpa bisa berkolaborasi, sulit untuk bersaing di panggung dunia," jelasnya.

"Pada kesempatan ini, saya sampaikan apresiasi pada tim penyusun buku. Kerja keras selama ini untuk menciptakan materi ajar pendidikan dasar dan menengah," jelasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Prestasi Siswa Indonesia di Tengah Pandemi COVID-19

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat rapat dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Rapat membahas penghapusan Ujian Nasional (UN) pada 2021 dan sistem zonasi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Nadiem Makarim juga mengapresiasi pelajar Indonesia yang hingga saat ini terus menorehkan prestasi meskipun dunia di hadapkan pada situsi sulit.

"Saya mengapresiasi siswa Indonesia yang terus berprestasi meski saat ini kita mengadapi masa sulit," jelas Nadiem.

Selain nilai pemahaman soal ASEAN, Nadiem juga berhadap bahwa buku ini mampu mendorong penerapan enam pedoman bagi siswa Indonesia.

"Adapun enam profil itu di antaranya, beriman bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia," kata Nadiem.

"Kemudian, kebhinekaan global, bergotong-royong, mandiri, memiliki nalar kritis dan pemikiran yang kreatif.

Bagi Nadiem, hal ini adalah aspek yang harus ditumbuhkan dalam diri anak-anak Indonesia. Karena di masa depan Indonesia dan ASEAN bergantung pada pelajar yang cerdas dan berkarakter.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya