Pemilik Bisnis, Simak Untung dan Rugi Gunakan Influencer untuk Kenalkan Produk

Ketika influencer terlibat dengan skandal, bisnis yang dipasarkan pun akan terkena dampak negatifnya. Pandemi juga mengubah cara audiens untuk berinteraksi dengan bisnis.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Sep 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi Influencer (Dok.Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Berbagai bisnis di media sosial melibatkan influencer sebagai bagian dari strategi pemasaran. Harapannya, influencer tersebut mampu meningkatkan eksposur dari barang atau jasa yang ditawarkan.

Namun, ketika influencer terlibat dengan skandal, bisnis yang dipasarkan pun akan terkena dampak negatifnya. Pasalnya, konsumentidak lagi memercayai ulasan yang diberikan influencer.

Lalu, pandemi juga mengubah cara konsumen untuk berinteraksi dengan bisnis sehingga para pemilik bisnis harus memikirkan lebih lanjut terkait strategi pemasaran lainnya.

Berikut ini adalah beberapa prediksi para pemimpin bisnis terkait strategi pemasaran influencer di masa mendatang, seperti yang dilansir dari Forbes, Kamis (2/9/2021):

1. Tujuan Sama 

Bisnis yang lebih besar dapat menjatuhkan influencer, sedangkan bisnis yang lebih kecil akan terus memanfaatkannya demi meningkatkan penjualan.

Influencer juga memiliki personal brand yang harus dilindungi. Penting bagi pemilik bisnis untuk mencari influencer dengan latar belakang yang bersih.

Pemilik bisnis harus bekerja dengan pihak-pihak yang memiliki tujuan serupa dengan mereka.

2. Strategi Pemasaran

Performa influencer tidak menunjukkan adanya kemunduran selama pandemi ini. Meskipun demikian, influencer harus memiliki strategi pemasaran yang tepat.

Pandemi membuat gaya hidup influencer berubah karena harus membatasi aktivitasnya di luar rumah. Oleh karena itu, mereka harus fokus pada kesehatan, kebugaran, hingga kecantikannya agar lebih menarik minat pebisnis atau audiens.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


3. Pengaruh Luas

Ilustrasi social influencer. (oursocialtimes.com)

Tidak kalah dengan influencer besar, kini influencer kecil juga memiliki keterikatan pada audiens tertentu. Contohnya adalah influencer remaja di TikTok mampu menarik minat audiens seusianya dibandingkan influencer papan atas lainnya.

Para pemilik bisnis dapat memilih influencer sesuai dengan target audiensnya. Penargetan ini akan bermanfaat untuk memberikan hasil yang lebih besar.

4. Pemasaran dengan Struktur

Popularitas dari influencer tidak akan hilang dan semakin banyak bisnis kecil yang memanfaatkan jasa mereka untuk meningkatkan penjualan. Terdapat kemungkinan untuk influencer menerapkan lebih banyak struktur tertentu sebagai persyaratan saat bekerja sama dengan sebuah bisnis.

Contohnya adalah influencer akan menyediakan beberapa pernyataan atau konten tertulis kepada bisnis hingga sederet permintaan lainnya yang mereka inginkan.


5. Mengontrol Konten Kreatif

Ilustrasi diskusi | Moose Photos dari Pexels

Bisnis diprediksikan akan lebih banyak mengontrol konten kreatif influencer untuk menurunkan risiko bisnis. Mereka tidak ingin menimbulkan permasalahan di kemudian hari saat menggunakan influencer yang sama.

Lebih lanjut, influencer akan dilarang untuk membuat pernyataannya sendiri di luar naskah. Hal tersebut membuat influencer terlihat tidak jujur sehingga audiens tidak akan lagi memercayai mereka.

6. Buat Pesan (Konten) dengan Hati-Hati

Influencer dan bisnis harus memperhatikan pesan yang mereka berikan kepada audiens. Pandemi telah menimbulkan sejumlah permasalahan sehingga menjadi tidak tepat jika konten yang dihasilkan berkaitan dengan gaya hidup atau konten lainnya yang tidak menyenangkan.

Influencer dan bisnis dapat berfokus pada kesehatan, kegiatan untuk membantu orang lain, serta konten yang mendidik.


7. Popularitas Tergantung Platform

Ilustrasi Instagram /Photo by Ben Kolde on Unsplash

Barang atau jasa yang dipasarkan melalui Facebook dan YouTube terkadang akan kalah dengan pemasaran melalui Instagram. Platform tersebut memberikan pengalaman kepada audiens melalui suara dan visual yang lebih autentik.

Pemilik bisnis harus mengetahui terlebih dahulu target audiens untuk menemukan influencer yang sesuai. Hal ini juga dapat membantu menghemat biaya yang dikeluarkan untuk membayar influencer besar.

8. Audiens Mengikuti Influencer yang Sadar akan Kondisi Sosial

Perubahan pada norma sosial membuat pemilik bisnis berharap dapat melihat interaksi antara audiens dan perubahan konten influencer. Perhatian diprediksi akan lebih banyak diberikan kepada influencer yang memiliki pesan autentik sehingga menciptakan hubungan yang tulus dengan audiens.

Jadi, audiens menjadi lebih sadar dengan nilai bisnis dan produk yang mereka belanjakan.

Reporter: Shania

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya