Demi Kesehatan Mental, Nike Beri Cuti Seminggu untuk Seluruh Karyawan Kantor Pusat

Para bos Nike melarang bawahannya bekerja selama periode cuti itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi Nike. (dok. Thomas Serer/Unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta - Nike, jenama pakaian olahraga dan sepatu kenamaan, memberikan cuti kepada karyawan yang bekerja di kantor pusat di Amerika Serikat. Cuti selama seminggu itu untuk menghilangkan stres dan memulihkan diri dari tekanan selama pandemi COVID-19.

Melansir The Guardian, Rabu (1/9/2021), Nike menyatakan akan meliburkan seluruh karyawannya yang berkantor pusat di Oregon hingga Jumat, 3 September 2021. Para pemimpin senior menganjurkan bawahan mereka untuk mengabaikan semua tanggung jawab kerja demi membantu kesehatan mental mereka.

"Luangkan waktu untuk bersantai, menghilangkan stres, dan menghabiskan waktu dengan orang tercinta. Jangan bekerja," ujar Matt Marrazzo, manajer senior pemasaran global Nike dalam unggahannya di LinkedIn.

Marrazzo menambahkan bahwa kondisi dalam satu hingga dua tahun terakhir tidak seperti sebelumnya. Maka, meluangkan waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri menjadi kunci untuk bisa melakukan yang terbaik dan tetap waras.

Dia mengakui periode setahun terakhir merupakan masa yang sulit. Staf perlu disadarkan bahwa 'semuanya adalah manusia' dan hidup melewati peristiwa yang traumatis.

Keputusan Nike ini menempatkan perusahaan dalam bisnis yang menawarkan hari libur ekstra atau keputusan seputar tanggung jawab kerja, untuk melawan kelelahan yang disebabkan oleh work from home dan pertemuan video terus menerus. Kebijakan work from home ini telah mengaburkan batas kehidupan pribadi dan profesional.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Prioritas Utama

Ilustrasi kalimat penyemangat untuk kesehatan mental. (dok. Dan Meyers/Unsplash.com)

Menurut Marrazzo, fasilitas dan dukungan untuk para karyawan Nike adalah ‘good business but it’s also the right thing to do’ (bisnis yang baik tetapi merupakan sebuah langkah yang benar pula).

"Ini bukan hanya libur seminggu bagi tim… Ini merupakan pengakuan bahwa kami dapat memprioritaskan kesehatan mental dan masih menyelesaikan pekerjaan," ujar Marrazzo.

Sebelum Nike, Citigroup sudah lebih dulu mengambil kebijakan yang melarang panggilan video setiap Jumat. Peraturan ini dibuat untuk memberikan istirahat bagi karyawan dari ‘hari kerja pandemi tanpa henti’ pada Maret 2020. Citigroup juga menetapkan setiap 28 Mei sebagai hari libur perusahaan yang disebut Citi Reset Day.

Hal yang sama juga diambil Bumble, sebuah startup aplikasi kencan daring, Whitney Wolfe Herd, pendiri Bumble, mengatakan perusahaannya memberikan fasilitas cuti tambahan kepada 700 pegawai selama satu minggu untuk menghilangkan stres pada Juni. Cuti ini tidak memengaruhi pendapatan mereka.


Mengapa Kesehatan Mental Penting?

Ilustrasi kesehatan mental (Gambar oleh Wokandapix dari Pixabay)

Melansir situs Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Rabu (1/9/2021), kesehatan mental termasuk emosi, psikologis, dan kesejahteraan sosial seseorang yang memengaruhi bagaimana Anda berpikir, merasakan, dan bertindak. Kesehatan mental menjadi sangat penting bagi setiap fase kehidupan manusia, mulai dari masa anak-anak hingga dewasa.

Kesehatan mental dan fisik menjadi sama pentingnya untuk mencapai kesehatan seutuhnya. Jika seseorang mengalami depresi, hal itu dapat meningkatkan risiko kesehatan fisik dalam jangka panjang, seperti penyakit jantung.

Di tengah pandemi ini, banyak para pekerja yang diharuskan untuk bekerja dari rumah yang juga mengurangi kontak langsung dengan orang lain. Hal ini dapat membuat orang menjadi mudah lelah dan stres.

Berdasarkan survei dari WHO, pandemi COVID-19 telah menghentikan layanan kesehatan mental sekitar 93 persen di berbagai negara di dunia, sementara tuntutan terhadap kesehatan mental meningkat. UNICEF membagikan enam tips untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi COVID-19.

Pertama, kecemasan yang Anda rasakan adalah normal. Kedua, temukan hal yang dapat mengalihkan perhatian. Ketiga, mencari cara untuk terhubung dengan teman. Keempat, fokus pada diri sendiri dan menggunakan waktu dengan baik. Kelima, jangan takut untuk mengekspresikan diri Anda. Terakhir, memperhatikan diri sendiri seperti Anda memperhatikan orang lain. (Gabriella Ajeng Larasati)


4 Tips Jaga Kesehatan Mental

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya