Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kabupaten Garut, KH Cecep Jaya Karama menyebut, pentingnya klarifikasi atau tabayyun untuk mencegah penyebaran informasi palsu atau hoaks dari media sosial.
Diakui Cecep, banyak orang yang enggan untuk melakukan tabayyun ketika menerima sebuah informasi. Bahkan, kata dia, informasi itu justru disebarluaskan ke orang lain tanpa klarifikasi.
Advertisement
"Hari ini banyak orang yang tidak mau tabayyun atau klarifikasi. Banyak informasi dari WA, tapi di-share lagi. Dia tidak menyadari apakah informasi itu hoaks atau tidak, bermanfaat atau tidak," kata Cecep dalam acara Webinar Pencegahan Hoax Lembaga Ta'lif wan Nashr (LTN) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Garut x Liputan6.com, Rabu (1/9/2021).
Cecep mengatakan, penyebaran hoaks dan informasi palsu sangat berbahaya bagi kehidupan sosial masyarakat. Karena itu, ia mengimbau, kepada semua pihak agar bisa mencegah dan memberantasnya.
"Tentu bagi kita, mau tidak mau harus ada upaya untuk mencegah dan edukasi bagi masyarakat atas bahaya hoaks sendiri," ucap Cecep.
Di sisi lain, Cecep menuturkan, ada beberapa surat di Alquran dan hadist yang memerintahkan umat islam menjaga kejujuran dan menjauhi kebohongan. Termasuk dengan tidak menyebarkan hoaks dan informasi palsu.
"Kejujuran itu mendorong seseorang menuju kebaikan. Sesungguhnya kebohongan itu mendorong seseorang kepada keburukan," ucap Cecep.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Lembaga Ta'lif Wa Nashr (LTN) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jayadi Supriadin, S.Pt.
Jayadi mengatakan, masifnya informasi yang diterima masyarakat tidak sebanding dengan sikap tabayyun. Hasilnya, masih banyak warga yang termakan hoaks.
Karena itu, Jayadi berharap, masyarakat mengedepankan tabayyun atau klarifikasi ketika menerima sebuah informasi dari media sosial.
"Sehingga hoaks tidak jadi bola liar yang merugikan Masyarakat. Kami terus berikhtiar melakukan hal itu. Pada akhirnya makin banyak informasi baik di tengah masyarakat, memberikan kemudahan kepada masyarakat mendapatkan informasi yang baik pula," tutur Jayadi.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement