Melbourne Perpanjang Lockdown 3 Pekan, Targetkan Capai Nol Kasus COVID-19

Pemerintah Kota Melbourne di Australia memperpanjang lockdownnya demi mencapai nol kasus COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 01 Sep 2021, 17:00 WIB
Seorang penjaga toko membersihkan jendela kafe di jalan yang sepi saat kota itu mengalami penguncian keenam saat memerangi wabah varian Delta dari coronavirus.di Melbourne (25/8/2021). (AFP/William West)

Liputan6.com, Melbourne - Pihak berwenang Australia pada Rabu (1/9) memperpanjang lockdown COVID-19 di Melbourne selama tiga minggu lagi, ketika mereka mengalihkan fokus mereka ke upaya vaksinasi cepat dan menjauh dari strategi penekanan untuk menurunkan kasus ke nol.

Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews menandai pelonggaran pembatasan ketat setelah 70 persen penduduk dewasa negara bagian itu menerima setidaknya satu dosis, tonggak sejarah yang ia harapkan akan dicapai setidaknya pada 23 September, berdasarkan tingkat vaksinasi saat ini. Demikian seperti melansir Channel News Asia, Rabu (1/9/2021).

"Kami telah mengerahkan segalanya untuk ini, tetapi sekarang jelas bagi kami bahwa kami tidak akan menurunkan angka-angka ini, mereka malah akan meningkat," kata Andrews kepada wartawan di Melbourne, setelah lockdown selama hampir satu tahun. 

"Kami harus mengulur waktu untuk memungkinkan vaksinasi dilakukan sambil melakukan kerja keras ini, pekerjaan yang sangat menyakitkan dan sulit ini, untuk menutupi kasus sebanyak mungkin."

Kasus lokal baru melonjak menjadi 120 di Victoria dari 76 sehari sebelumnya. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Target Vaksinasi COVID-19

Seorang pekerja kafe melakukan aktivitas di jalan yang tenang saat kota itu mengalami penguncian keenam saat memerangi wabah varian Delta dari coronavirus.di Melbourne (25/8/2021). (AFP/William West)

Negara bagian New South Wales mengajukan tanggal target untuk vaksinasi COVID-19 penuh 70 persen orang di atas 16 tahun ke pertengahan bulan depan dari target awal akhir Oktober, karena wabah mendorong lonjakan inokulasi. 

"Di mana pun Anda tinggal, hidup akan jauh, jauh lebih baik, jauh lebih bebas, selama Anda divaksinasi 70 persen," kata Berejiklian kepada wartawan. 

Sejauh ini 37 persen divaksinasi penuh di negara bagian, sementara 67 persen telah memiliki setidaknya satu dosis, sedikit lebih tinggi dari angka nasional.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya