Suasana sepi tempat isolasi terpusat Rusun Nagrak Cilincing pasca ditutup sementara, Rabu (1/9/2021). Kepala Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Mintoro Sumego mengatakan tempat isolasi terpusat Rusun Nagrak Cilincing dan Rusun Pasar Rumput ditutup sementara. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Aktivitas petugas kebersihan di salah satu tower Rusun Nagrak Cilincing, Jakarta, Rabu (1/9/2021). Penutupan dilakukan usai kasus positif Covid-19 di Jakarta terus menurun serta jumlah pasien isolasi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran sudah jauh berkurang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Kendaraan petugas melintas di depan tower 3 Rusun Nagrak Cilincing, Jakarta, Rabu (1/9/2021). Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memfungsikan dua rusun teresebut sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 akibat melonjaknya pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran pada Juni lalu. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Seekor kucing terlihat di tempat isolasi terpusat Rusun Nagrak Cilincing pasca ditutup sementara, Rabu (1/9/2021). Sejak beroperasi pada 18 Juni, Rusun Nagrak telah merawat 9.419 pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan, semuanya juga sembuh. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Suasana sepi tempat isolasi terpusat Rusun Nagrak Cilincing pasca ditutup sementara, Rabu (1/9/2021). Kepala Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Mintoro Sumego mengatakan tempat isolasi terpusat Rusun Nagrak Cilincing dan Rusun Pasar Rumput ditutup sementara. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Suasana sepi tempat isolasi terpusat Rusun Nagrak Cilincing pasca ditutup sementara, Rabu (1/9/2021). Penutupan dilakukan usai kasus positif Covid-19 di Jakarta terus menurun serta jumlah pasien isolasi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran sudah jauh berkurang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Suasana sepi tempat isolasi terpusat Rusun Nagrak Cilincing pasca ditutup sementara, Rabu (1/9/2021). Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta memfungsikan dua rusun sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 akibat melonjaknya pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran Juni lalu. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)