Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa kekeringan ekstrem yang ditandai dengan hari tanpa hujan hanya terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Kendati wilayah lain juga mengalami kekeringan, namun masih diselingi hujan.
"Kekeringan ekstrem yang ditandai dengan tidak ada hujan berhari-hari hanya terjadi di bagian NTT, wilayah lain Indonesia tidak kering-kering amat," jelas Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan kepada Liputan6.com, Rabu (1/9/2021).
Advertisement
"Bahkan, yang namanya musim kemarau, tapi masih diselingi adanya hujan seperti wilayah Jabodetabek atau bahkan sampai Bandung," sambungnya.
Adapun kekeringan ekstren di wilayah NTT diakibatkan kemarau yang panjang. Dodo menjelaskan musim kemarau di wilayah Indonesia Timur memiliki rentang waktu yang lebih lama dibandingkan musim hujan.
"Secara umum wilayah NTT hujannya sedikit baik saat musim hujan apalagi musim kemarau. Musim kemaraunya lebih panjang daripada musim hujan," katanya.
Menurut dia, musim hujan di sejumlah wilayah Indonesia bagian barat umumnya dimulai pada September-Oktober. Sedangkan, musim hujan di wilayah timur baru mulai pada November mendatang.
"Musim kemarau akan berakhir di sambung musim hujan di sekitar Oktober. Tapi kan tidak seragam untuk seluruh tempat, seperti Sumatera beberapa daerah sudah ada musim hujan di September," ujar Dodo.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua
Selamatkan Tanaman
Dia pun meminta pemerintah daerah yang wilayahnya mengalami kekeringan, khususnya NTT untuk segera menyelamatkan tanaman yang masih ada di lapangan. Dodo mengingatkan jangan sampai ada tanaman yang terkena kekeringan dan gagal panen.
"Tunggu musim hujan dan segera melakukan aktivitas pertanian sesuai prakiraan musim hujan dari BMKG," ucap dia.
Selain itu, pemerintah daerah diminta sedini mungkin melakukan persiapan untuk memasuki musim hujan agar tak terjadi banjir. Salah satunya, dengan menyiapkan sarana penampungan air hujan.
"Siapkan dari sekarang lingkungan untuk memasuki musim hujan. Termasuk sarana-sarana penampungan air yang dapat dimanfaatkan nanti saat musim hujan menampung air," tutur Dodo.
Advertisement